Oleh ; Dedi Zulharman
Pemungutan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Tasikmalaya adalah momen penting untuk menegakkan keadilan demokrasi serta untuk memastikan suara rakyat benar-benar dihormati. Namun, ada satu ancaman serius yang harus diwaspadai: Politisasi birokrasi
Meskipun terasa sulit dibuktikan upaya penggiringan aparatur sipil negara untuk memenangkan calon tertentu, namun aromanya terasa semakin menyengat. Seperti yang sedang viral di Tik tok saat ini, seorang Camat yang sedang memberikan sambutan pada sebuah acara, jelas dalam rekaman mengarah pada penggiringan untuk memilih calon tertentu.
Ketika aparatur negara yang seharusnya netral justru berpihak, demokrasi menjadi ternodai. Beberapa bentuk politisasi birokrasi yang harus diwaspadai menjelang PSU:
⚠️ ASN ditekan untuk berpihak pada calon tertentu.
⚠️ Fasilitas negara disalahgunakan untuk kepentingan kampanye.
⚠️ Pejabat publik ikut berkampanye secara terselubung.
⚠️ Bantuan sosial atau program pemerintah digunakan untuk mengarahkan pilihan politik.
Dampaknya?
❌ PSU tidak berjalan jujur dan adil.
❌ Kepercayaan publik terhadap hasil pemilu menurun.
❌ Demokrasi di Kabupaten Tasikmalaya menjadi cacat.
Jangan diam!
Jika melihat indikasi politisasi birokrasi, laporkan ke Bawaslu atau lembaga terkait. Mari bersama-sama jaga PSU di Kabupaten Tasikmalaya agar berlangsung bersih, jujur, dan adil!
#JagaDemokrasi #NetralitasBirokrasi #PSUBersih #TolakPolitisasi #TasikmalayaMemilih
