-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Calon Bupati Terpilih Pilkada Serentak 2024

Calon Bupati Terpilih Pilkada Serentak 2024

Iklan

SHAUM DAN IBADAH RAMADHAN RASULULLAH SAW (15): AL QUR'AN SEBAGAI PEMBEDA.

Minggu, 16 Maret 2025, Minggu, Maret 16, 2025 WIB Last Updated 2025-03-16T02:34:37Z


Oleh : Abdullah Hehamahua (eks penasehat KPK RI)

Malam ini, masuk hari ke-15 ramadhan. Maknanya, kita sudah memasuki pertengahan perjuangan ramadhan. Harapanku, Al Qur'an sebagai PETUNJUK, betul-betul menjadi panduan bagi anda, saya, dan kita semua dalam melayarkan bahtera kehidupan, baik di rumah tangga, kantor, masyarakat, maupun negara.


Penulis dalam kontek ini, mengkomunikasikan seri ke-15 dengan subtema: AL QUR'AN SEBAGAI PEMBEDA.

Al Qur’an sebagai Pemandu

Manusia, sejatinya ketika berada di dalam ruangan gelap, tidak bisa melihat, apakah ada ular, kalajengking, atau serangga berbisa lainnya. Namun, sewaktu ada seberkas cahaya menyelinap masuk, muncul harapan dan optimisme. Itulah Al-Qur’an sebagai Pemandu manusia sejagat.


Manusia punya harapan untuk menemui jalan hidup yang benar. Harapan untuk menjadi seorang manusia unggulan, baik untuk diri sendiri, keluarga, tetangga, masyarakat, bangsa, maupun negara. 


Konsekuensi logisnya, manusia tersebut harus menjadi seorang muttaqin. Konsekwensi logis lanjutannya, dia adalah muslim/muslimah yang secara istiqamah melaksanakan segala perintah dan meninggalkan semua larangan Allah SWT. 


Semuanya hanya bisa diperoleh melalui Al Qur'an, kitab suci terakhir yang diturunkan ke nabi Muhammad SAW. Sebab, Al Qur'an selain sebagai PETUNJUK dan PENJELAS, juga sebagai PEMBEDA. 


Pembeda antara Benar dan Salah

Kebenaran manusia, relatif. Sebab, selain subjektif, kebenaran manusia dipengaruhi oleh informasi, pengetahuan dan kondisi tertentu. Tongkat kayu yang lurus misalnya, ketika dimasukkan ke dalam air, ia terlihat bengkok. Jadi, mata manusia mengalami tipuan karena proses pembiasan cahaya. 


Sains pun mengalami hal serupa. Sebab, pada tahun 1950-an, sains mengatakan, benda terkecil di bumi adalah molekul. Namun, beberapa tahun kemudian ditemukan bahwa, benda terkecil adalah atom. Itu pun, dalam atom, ada newton dan proton. 


Hari ini, dunia kesehatan mengatakan, kanker dan HIV, tidak ada obatnya. Namun, Al Qur'an menyebutkan, tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Apakah Al Qur'an berbohong? 


Di sinilah fungsi Al Qur'an sebagai PEMBEDA. Sebab, Al Qur'an mengatakan, ilmu manusia terbatas. Ilmu Allah tidak terbatas. Sebab, jika laut dijadikan tinta dan daun sebagai kertas, tidak cukup untuk menuliskan ilmu Allah SWT. Maknanya, jika sekarang, para dokter mengatakan, kanker dan HIV tidak ada obatnya karena ilmu pengetahuan belum sampai ke tahap, menemukan obat dimaksud. 


Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW bahwa, “berobatlah, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan obatnya” (HR Ahmad).


Pembeda antara Baik dan Buruk 

Pemerintah menganggap, riba bermanfaat bagi penghasilan negara. Maknanya, riba itu, baik. Padahal, Al Qur'an menyebutkan, riba itu buruk, seperti ungkapan ayat berikut:

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (QS Al Baqarah: 275).


Dampak negative dari riba, negara dibebankan dengan bunga utang yang luar biasa besarnya. Bunga utang Indonesia tahun 2024 misalnya, Rp. 498,95 triliun. Wajar jika Rasulullah SAW bersabda ; "memakan riba sama dengan menzinahi ibu kandung sendiri" (HR  Al Hakim).


Pemerintah Indonesia melarang PNS berpoligami. Padahal Al Qur'an membenarkan seorang suami yang mampu dan adil bisa menikah lebih dari seorang isteri. Dampak negatifnya, banyak suami yang selingkuh atau menikah siri.


Pembeda antara Jujur dan Dusta

Rasulullah SAW sewaktu muda, digelar Al Amin. Artinya, orang yang dipercaya. Hasilnya, beliau pada usia 40 tahun, dilantik sebagai nabi dan rasul. 


Indonesia dewasa ini, orang jujur, dikriminalisasi, dipenjara  atau dipecat dari jabatannya. Bahkan ada yang dibunuh. Namun, pendusta, penjahat, bahkan koruptor diangkat menjadi pejabat atau Menteri. Bahkan, mereka dipilih menjadi presiden atau wakil presiden. 


Dampak negatifnya, negara dirugikan ribuan triliun rupiah karena korupsi yang dilakukan mereka. Sebab, pejabat, Menteri atau Presiden tidak dapat membedakan, mana yang benar dan mana yang salah. Bahkan, presiden juga tidak membedakan, mana yang baik dan mana yang buruk. 


Padahal, banyak rakyat yang miskin, sakit-sakitan, dan bodoh karena ulah presiden. Tragisnya, hutan, laut, serta tambang Indonesia, dikuras dan dirampok oligarki, asing, dan aseng yang tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai Pembeda. 


Simpulan

1. Al Qur'an sebagai PEMBEDA merupakan satu-satunya batu uji terakreditasi secara ilmiah yang menentukan benar dan salah serta baik dan buruk seseorang, segolongan, konsep atau ideologi. 


2. Menjadi rakyat biasa yang jujur, berperilaku baik, dan berkinerja optimal, lebih utama dari presiden pendusta dan korup.


Marilah, pada pertengahan ramadhan ini, kita fungsikan seoptimal mungkin Al Qur'an sebagai PEMBEDA, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, negara, maupun antarabangsa. 


Dampak positifnya, kita bisa meraih medali taqwa pada 1 Syawal nanti. In syaa Allah  !!! (Depok, 14 Maret 2025).

Komentar

Tampilkan

  • SHAUM DAN IBADAH RAMADHAN RASULULLAH SAW (15): AL QUR'AN SEBAGAI PEMBEDA.
  • 0

Terkini