
Mahasiswa KKN UMSi bersama Pemdes Bonto Tengnga (dok Istimewa)
SINJAI, TINDAK.COM -- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi) menggelar sosialisasi siaga bencana di Gedung Pertemuan Desa Bonto Tengnga, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Kamis, 16 Januari 2025.
Koordinator Kecamatan yang diwakili Apriani menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai sosialisasi ini memberikan kontribusi positif dan memotivasi masyarakat dalam meningkatkan kesadaran serta kesiapsiagaan terhadap wilayah rawan bencana.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Desa, Ferdiansyah, menjelaskan bahwa terdapat delapan mahasiswa KKN Reguler dari berbagai fakultas yang ditempatkan di Desa Bonto Tengnga.
“Beberapa program yang sementara kami jalankan meliputi bakti sosial lingkungan, pengecatan batas dusun, pembuatan peta evakuasi, pemasangan papan peringatan sampah, pembangunan pagar wisata Pattito Tiroang, serta sosialisasi siaga bencana,” jelas Ferdiansyah.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Bonto Tengnga, perangkat desa, Ketua dan anggota BPD, Babinsa, kepala dusun, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Karang Taruna, serta perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai.
Kepala Desa Bonto Tengnga, Bahtiar Aba, SE, dalam sambutannya menyampaikan bahwa desa ini termasuk wilayah rawan bencana.
“Setiap Januari hingga Februari, kita sering dilanda angin puting beliung. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama menyikapi hal ini,” ungkap Bahtiar.
Ia berharap kehadiran mahasiswa KKN dapat menyelesaikan program-program yang telah direncanakan dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan desa.
“Kami juga berharap adik-adik mahasiswa mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di kampus, selaras dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. Semoga program-program yang dilaksanakan menjadi kenangan indah bagi masyarakat dan pemerintah desa,” tambahnya.
Babinsa Desa Bonto Tengnga, Serda Ibrahim, mengajak mahasiswa untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama menjalankan program KKN agar suasana tetap kondusif.
Sebagai narasumber, Achmad Amiruddin dari BPBD Kabupaten Sinjai memaparkan potensi bencana di Desa Bonto Tengnga, seperti tanah longsor, angin kencang atau puting beliung, serta kebakaran.
“Langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain menghindari pembangunan di area rawan bencana, menutup pintu dan jendela saat terjadi angin kencang, serta mematikan aliran listrik. Jika situasi memburuk, segera cari tempat aman dan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait,” tegas Achmad.
Tim Liputan : M. Said Mattoreang
Editor : SUP/Adi