Kordinator FATUT Suhara Nataamipraja (Dawil)
TINDAK,TASIKMALAYA UTARA-Pembangunan tambahan Revitalisasi PLUT, terus menuai polemik, Koordinator Forum Aktivis Tasikmalaya Utara (FATUT), Suhara Nataamipraja menilai adanya "Kegaduhan" yang selalu ramai ketika Proyek bermasalah, menurutnya adalah sebuah fenomena yang dianggap sudah biasa. Ketika ditemui di lokasi Pembangunan tambahan Revitalisasi Gedung PLUT di Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.
Suhara Naf meminta kepada pihak Dinas terkait harus benar benar mematuhi aturan yang sudah ditentukan. Adanya berita yang dilansir di Media Online, menurut Dawil(biasa dipanggil (Dawil).
bukti nyata adanya permasalahan beberapa izin yang belum dibuat,
"saya sangat mendukung keterbukaan dari pihak Pemborong, dalam transparansi perijinan, juga menghargai kearifan lokal, sesuai kultur daerah," ucapnya. Untuk itu Dawil meminta kepada rekan rekan Aktivis di berbagai bidang untuk selalu memantau proyek skala kecil, sedang dan besar, karena menggunakan anggaran negara.
Khusus terkait Pembangunan Revitalisasi Gedung PLUT, Redaktur Pelaksana Media Tindak ini mengharapkan kerjasama dengan lembaga/ organisasi setempat, seperti Pemerintah Desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, Karang Taruna, dan elemen masyarakat daerah setempat. Jangan sampai terulang, kejadian kesalahpahaman antara pemborong dengan warga masyarakat.
Terkait tidak dilibatkan nya LPM Desa Pamoyanan, Suhara Naf mengaku sangat keterluan, karena LPM sebagai Lembaga Desa yang formal, harus dilibatkan dalam Pembangunan yang ada di wilayahnya. Suhara selaku Koordinator FATUT mengaku sudah berkoordinasi dengan Kades Pamoyanan, Ketua LPM dan Karang Taruna Desa Pamoyanan, untuk menampung keluhan atau aspirasi masyarakat untuk kelancaran Proyek tersebut.***Dawil.