TINDAK, KABUPATEN TASIKMALAYA-- Sebagai upaya untuk menanggulangi dan mengantisipasi terjadinya bencana dari peristiwa alam dan non alam, Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya menggelar Pelatihan dan Sosialisasi Kampung Siaga Bencana di Komplek Erbehek Hills, Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, pada Rabu (7/8/2024), yang akan dilaksanakan selama dua hari.
Hadir dari Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya, Sekdis Dinsos dr.hj.Elli Hendalia,M.Kes.,Kabid Linjansos dan PKB, Rd.H.Mauludin Mochammad.,SKM,MM.,Kasie Linjansos dan PKB,.Abdul Fatah.,Ketua TAGANA, Jembar A, Muspika Pagerageung dan Kecamatan Kadipaten, Kepala Desa Guranteng, Ketua PKM Pagerageung, tokoh masyarakat, dan tamu undangan.
Sosialisasi dan Pelatihan Kampung Siaga Bencana itu diikuti oleh 80 peserta dari Desa Guranteng yang mewakili Kecamatan Pagerageung dan Desa Buniasih yang mewakili Kecamatan Kadipaten. Masing masing Desa mengutus 40 orang yang terdiri dari perangkat Desa, RT, Linmas, kader Posyandu, pemuda Karang Taruna, dan aktipis muda lainnya.
Pada Sesi pertama tampil sebagai pemateri Sekdis Dinsos, dr.Hj.Elli Hendalia.,M.Kes. Pada Sesi ini para peserta diberi materi tentang kesadaran menjaga dan melihara alam dan lingkungan yang kondusif, mitigasi bencana dari peristiwa alam berupa banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kemiskinan ekstrim. Menurut nya embuat tanggul dan Bronjong adalah salah satu upaya untuk menanggulangi bencana alam. Bahkan anggota PKB harus mampu mengantisipasi bencana non alam seperti kegagalan teknologi, penyakit Pandemi, dan konplik sosial yang terjadi ditengah masyarakat. Tentunya harus bekerjasama dengan elemen masyarakat lainnya, agar berjalan sesuai yang diharapkan.
Lebih lanjutnya lagi, Sekdis menandaskan, bahwa para anggota PKB harus mempersiapkan tindakan untuk penanganan paska bencana, seperti pengajuan bantuan kepada pemerintah dari mulai pra bencana sampai pasca bencana. Termasuk memberikan therapi healing secara psikologis kepada korban bencana.
Sementara ditemui disela kesibukannya, Kabid Linjansos dan PKB, Rd.H.Mauludin Mochammad.,SKM.,MM., beserta Kasie Linjansos/PKB, Abdul Fatah, mengatakan, bahwa kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Kampung Siaga Bencana ini merupakan amanat dari Permensos no 128 tahun 2011 tentang KSB. Apalagi Kabupaten Tasikmalaya masuk lima besar terparah dalam bencana alam. Makanya Pemkab Tasikmalaya sangat konsen dalam upaya penanggulangan bencana. Dimana dalam satu tahun dibentuk 4 KSB, dan diharapkan ada KSB ditiap Desa.
"idealnya di tiap Desa itu bisa ada Garda Sosial untuk lumbung sosial sebagai perlengkapan kebutuhan KSB, bahkan mempunyai dua ruangan untuk Garda Desa dan Lumbung Desa.
Tambahnya lagi, KSB dalam kegiatannya akan dibantu oleh TAGANA, karena KSB merupakan binaannya TAGANA, makanya selama ini pihak TAGANA yang merupakan relawan Dinsos, pada Sosialiasi dan Pelatihan Kampung Siaga Bencana, mayoritas sebagai pembicara atau pemateri bagi peserta yang hadir dalam acara sosialisasi KSB.
"saya harap KSB ini ada ditiap desa dan kedusunan, dimana setelah terbentuk tidak "tukcing" tetapi pro aktip dan siap siaga dalam menanggulangi dan mengantisipasi terjadinya bencana alam. Baik bencana yang diakibatkan oleh peristiwa alam, mau pun non alam. Diharapkan KSB ini terus berlanjut, yang insyaaloh kedepannya akan diadakan pertemuan satu tahun sekali," pungkasnya kepada media TINDAK.***DAD/ESU