Maka sudah menjadi fakta dan pemandangan yang sangat mengerikan yang terjadi dari masa kemasa. Selain kerusakan lingkungan hidup yang mengancam ekosistem kehidupan, perang yang berkecamuk saling menghancurkan, pertikaian dan permusuhan yang kerap terjadi, bahkan sikap korupsi dan manipulasi yang semakin ugal ugalan. Ditambah perilaku tindak kriminal yang semakin gila diluar nalar akal sehat.
Kejahatan tidak akan hilang dari muka bumi meski ada ancaman siksa neraka dan hukum dunia yang nyata. Kejahatan akan berdiri sejajar menjadi lawan kebaikan dan kemuliaan dan akan terus ada karena sudah menjadi bagian dari dinamika kehidupan yang terus berputar. Laksana tenggelamnya sinar Surya berganti gulita malam yang penuh misteri.
Tuhan yang maha kuasa, pencipta dan penguasa alam semesta sengaja menciptakan iblis dan setan untuk menggoda umat manusia agar terjerumus ke lembah hina dan tercela. Sebaliknya Tuhan yang Maha Kuasa membekali manusia dengan akal sehat, indera dan naluri yang kuat. Bahkan sebagai Khalifah di muka bumi yang berjuang untuk menegakkan hak dan kebenaran, juga membangun dan menata kehidupan dunia yang beradab.
Cita cita mulia(idealisme) yang berkobar dalam jiwa manusia jangan sampai padam dan kalah oleh sipat Setan durjana yang menghalalkan segala cara. Ambisi untuk berkuasa (gila jabatan), licik, rakus, tamak, sombong dan angkuh, itu sipat sipat para Bedebah yang bersekutu dengan Setan. Begitupula maling alias korupsi, menyakiti, merusak dan membunuh adalah sipat para Bedebah.
Dilayar kaca dan layar HP android terekam dengan jelas bagaimana biadabnya Pasukan Israel Setanyahu (Netanyahu) menyerang dan menghancurkan kehidupan di Gaza dan Rafah, Palestina. Ribuan Wanita dan anak anak juga orang tua tak berdaya menjadi sasaran empuk peluru dan amunisi, bahkan oleh rudal dan tank baja. Bukan hanya melenyapkan nyawa tak berdaya, tapi juga menghancurkan tempat tinggal, rumah ibadah, kamp pengungsi dan Rumah Sakit.
Dunia pun hanya bisa mengecam. Begitupula Mahkamah Internasional dan Pengadilan Kejahatan Perang Dunia (ICC) di Denhag Belanda seolah tak berdaya untuk menangkap dan mengadili Setanyahu. Para pemimpin Israel itu sudah membuta tuli dan semakin gila, karena dibekingi oleh Bedebah Amerika dan sekutunya yang setia di Eropa( Inggris).
Itu salah satu realita yang tengah terjadi. Tidak menutup kemungkinan ditengah genggaman negara negara besar di dunia, Indonesia terseret kedalam kancah pertikaian dan peperangan para Bedebah yang sungguh sangat tidak manusiawi !! Kita berharap pemimpin di negeri ini bisa meniru mendiang pemimpin Aprika Selatan, Nelson Mandela, yang populis dan dekat dengan rakyat. Cinta perdamaian dan pejuang anti Apartheid.
Gerombolan iblis dan Setan sangat dahsyat menjadikan pemimpin Israel dan Amerika untuk menjadikannya sebagai Setan gentayangan yang suka mengatur, menjajah, dan mengobokobok negara lain yang tidak sejalan dengan alam pikirannya.
Nah sekarang masuk ke negara Indonesia yang berasaskan Pancasila, Sikap para Bedebah di negeri kita ini adalah ugal ugalannya para koruptor yang merampok anggaran negara. Ada Si Harun Masiku, Syahril Yasin Limpo, Harvey Moeis, dan ratusan lainnya yang merampok duit rakyat dalam jumlah Triliunan rupiah. Sudah banyak para pejabat negara dan anggota DPR yang berani maling duit rakyat. Sementara rakyat hidup susah mengantri beras Bulog, dan hidup banting tulang di ibu kota, demi sesuap nasi.
Ironis!! dasar para Bedebah yang rakus dan gila materi. Lembaga anti korupsi, KPK, yang dibentuk dan dibiayai rakyat dengan miliaran rupiah untuk memberantas koruptor, malah terjebak dalam pusaran korupsi di Kementan yang melibatkan Syahril Yasin Limpo beserta keluarga nya. Dimana Firli Bahurli sebagai ketua KPK menjadi tersangka kasus pemerasan terhadap Syahril Yasin Limpo.
Tidak aneh, dan biasa saja karena diri kita sudah imun dengan hal hal seperti itu. Justeru yang harus takut jika kita terseret oleh bujuk rayu setan yang menggiurkan. Sehingga jiwa yang idealis musnah terkikis oleh iblis durjana yang selalu berupaya membuat diri kita celaka dalam perbuatan dosa dan durhaka.
Enyahlah ! para Bedebah dari diri dan lingkungan kita beragama. Kalian yang bergerombol dalam ikatan para Bedebah sungguh bukan teman atau sahabat yang baik, justeru sebagai virus virus penyakit yang harus dibasmi. Meski tak akan musnah dan terus menyerang sel sel hidup, tapi ingat berjuang melawan para Bedebah adalah ikhtiar mulia yang tak boleh kendur. Karena bukan berhasil atau tidaknya memerangi para Bedebah, tetapi upayanya yang akan menjadi nilai ibadah, tentunya bagi cita cita kehidupan di dunia yang beradab dan bermartabat. Bagi dunia yang aman, damai, nyaman dan sejahtera.***Dudi Daudi