TINDAK, GARUT --media tindak - Penyelenggaraan Pesta Rakyat (PPR) berupa acara pasar malam yang diadakan di alun-alun Limbangan, Garut , sudah melalui mekanisme yang jelas dan tertib baik secara aturan pemerintahan ataupun secara norma adat dan budaya yang ada. Sehingga kiranya adanya pemberitaan yang seolah mendiskreditkan panitia penyelenggara dapat di abaikan.
Hal itu dilontarkan Kang Ujang Arab selaku tokoh pemuda Limbangan Timur yang juga selaku panitia acara pesta rakyat sangat menyayangkan adanya pemberitaan tersebut. Dimana faktanya pada hari Sabtu tanggal 20 April 2024 bertempat di aula kecamatan Limbangan diadakan acara musyawarah bersama yang diprakasai oleh forkopimcam dan di hadiri Kapolsek, Camat, para tokoh kecamatan Limbangan baik atas nama MUI, DKM mesjid besar Limbangan.
"Jadi pada Sabtu itu sudah diadakan musyawarah bersama, semua hadir, tokoh masyarakat dan pemuda juga melibatkan karang taruna 3 desa dan organisasi masa yang ada. Tiba-tiba ada statement di salah satu media tokoh adat yakni Den Heri yang seolah mendiskreditkan panitia. Wajar beliau tidak mengikuti secara penuh atau walk out,"ungkapnya, Sabtu (11/5/2024).
Lebih lanjut kata Ujang Arab, mungkin adanya statement dalam pemberitaan tersebut diakibatkan karena Den Heri selaku yang menolak keras adanya pesta rakyat tersebut tidak sepenuhnya mengetahui hasil daripada keputusan musyawarah yang dituangkan dalam berita acara ditandatangani secara bersama.
"Beliau itu yang menolak keras adanya pasar malam ini, tapi hasil dari kesepakatannya tidak tau. Den Heri gegabah mengeluarkan statement yang menurut Saya secara pribadi hal tersebut bersifat provokatif tidak sesuai dengan fakta-fakta yang ada terlebih mengesankan bahwa panitia penyelenggara pesta rakyat ini seolah tidak menghargai para alim ulama dan mengabaikan suara- suara tokoh masyarakat Limbangan yang sudah semestinya dapat dijaga baik secara kehormatan dan wibawanya,"ujarnya.
adapun secara singkat isi dari pada berita acara tersebut adalah :
1. Kegiatan tersebut dibuka diskusi terbuka untuk yang pro kontra tapi akhirnya semua pro karena alasannya yang logis dan jelas .
2. Pihak panitia pun menjelaskan dengan gamblang kegiatan ini berdasarkan musyawarah mufakat untuk kemajuan Limbangan dan menghibur masyarakat .
3. Karena alasan logis & ilmiah sehingga pihak forkopimcam memberikan izin .
Sementara Kang Gangan yang juga salah satu panitia juga atas nama tokoh pemuda Limbangan barat turut mengomentari adanya pemberitaan di media online tersebut.
Kata Dia, sejatinya adanya pesta rakyat ini tidak hanya dilihat dari sudut pandang yang negatif. Namun, harus dilihat dari sudut pandang yang bijak dan penuh kedewasaan sehingga sisi positifnya dapat terlihat lebih banyak dan tersuguhkan narasi- narasi yang bersifat menyejukkan.
"Sangat disayangkan adanya statement dari
seseorang yang mengaku atas nama tokoh adat, seharusnya narasi yang disuguhkan menyejukkan tidak mendiskreditkan panitia yang memang sudah berjalan sesuai dengan kesepakatan,"katanya.
Gangan meyakini bahwa masyarakat lebih mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi sehingga tidak perlu di tanggapi secara serius.
"Ya masyarakat lebih tau apa yang sesungguhnya terjadi, tidak perlu ditanggapi serius, abaikan saja,"ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kang Gangan pun mempertanyakan apakah pemberitaan ini sudah di konfirmasi terhadap pihak pihak yang dicantumkan sehingga semestinya mendapatkan pemberitaan yang seimbang tidak bersifat satu arah atau sepihak.
Karena, imbuhnya, Dia sangat menghawatirkan terkait adanya statement akan adanya pengerahan masa secara besar besaran dari statement Den Heri yang mengatasnamakan tokoh adat Limbangan.
"Ya tentu hal tersebut sangat meresahkan dan bisa menimbulkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat yang sedang bergembira dan menikmati adanya pasar malam atau pesta rakyat di alun-alun Limbangan ini,"pungkasnya.
Sementara bukti nyata dengan kebersamaan melalui panitia pesta rakyat yang berupa pasar malam mengadakan santunan kepada anak yatim piatu sebagai wujud kepedulian dari panitia yang tergabung di kegiatan pasar malam itu.
Arif boy perwakilan pemuda Limbangan Tengah menyampaikan bahwa adanya kegiatan santunan anak yatim ini sebagai bukti panitia bukan hanya memperdulikan hiburannya saja .
"Ini bukti dari Kami yang peduli juga terhadap anak yatim bukan hiburannya saja. Aksi sosial berupa santunan anak yatim 100 kuota di tiga desa,"ucapnya.
Bahkan, imbuhnya, parkiran yang ada di mesjid kaum Limbangan kini sudah bisa membeli toren untuk jamban.
"Sejauh ini parkiran pasar malam yang dikelola sudah bisa membeli toren untuk jamban di mesjid kaum. Artinya korsel/pasar malam atau hiburan masyarakat ini sangat banyak manfaatnya bila dikelola dengan baik. Jangan hanya dipandang sebagai refresentasi negatif saja,"tandasnya. Dede saliman***Dede Saliman