Sulit dan mahal sekali meniru gerakan politik yang telah dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW saat memimpin umat. Hanya dalam rentang waktu 15 tahun Muhammad Bin Abdullah mampu membangun peradaban orang orang Jahiliyah menjadi manusia yang berakhlak dan berilmu di jazirah Arab yang tandus dan kering.
Nabi Muhammad SAW yang sangat sederhana memang sebagai panutan umat manusia, selain memiliki keluhuran akhlak, Budi pekerti yang luhur, juga kejujuran dan kesabarannya yang luar biasa, bahkan ia sebagai seorang inisiator yang memiliki kemampuan manajerial dalam menata dan membangun kehidupan sosial masyarakat Arab yang terkenal bengal dan jahiliyah.
Dalam berpolitik tidak berteori yang menjelimet bikin mengkerut urat dahi, tetapi berpatokan pada nilai luhur ilahiyah, Shidiq, amanah, tabligh, dan Fathonah. Sederhana tapi sangat berat untuk dilaksanakan, ironisnya seperti sudah dilupakan dan banyak yang mengambil teori dan taktik politik lain yang sangat bertentangan.
Muhammad bin Abdullah menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, lurus dan jujur tidak berkhianat, selalu menyampaikan hak hak dan kebaikan meski didepan Raja atau pemimpin yang bengis dan kejam, tentunya dianugerahi dengan tingkat kecerdasan yang tinggi.
Makanya dikala kemenangan politik sudah digenggaman tangannya, dan tanah Mekah ditaklukan setelah ditinggalkan hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad tidak melampiaskan dendam amarah kepada musuh musuhnya yang selalu memeranginya itu, tetapi ia memberi maaf dan ampunan. Tidak ada ego dan keangkuhan melainkan sikap rendah hati yang menyayangi. Maka musuh musuh nya pun berbalik menjadi pengikut setia Nabi Muhammad SAW yang agung. Hanya patung dan berhala yang dihancurkan karena sudah membodohi dan mengkufurkan penduduk Mekah..
Tidak berlebihan jika seorang penulis Barat ternama, Michael Hart, menulis dalam bukunya "Seratus Tokoh Berpengaruh dan Terkemuka Di Dunia", menempatkan Nabi Muhammad pada urutan teratas diantara tokoh terkemuka dunia lainnya, karena sangat berpengaruh dalam mengubah peradaban umat manusia di dunia.
Apa yang telah dilakukan oleh Muhammad Bin Abdullah merupakan politik tinggi (high policy). Seyogyanya menjadi suri tauladan bagi para umatnya yang beragama Islam. Bukan sebaliknya mengambil dalil dalil barat yang berdasar napsu syahwat kekuasaan yang banal, kotor dan liar. karena hanya retorika dan teori semata tanpa bimbingan nilai ilahiyah dari Alloh SWT penguasa alam semesta.
Gonjang ganjing politik yang ahir ahir ini terjadi di tanah air Indonesia, baik dari tingkat Desa sampai Istana Negara, hanyalah mempertontonkan kedunguan politik yang menggelitik. Dimulai dari maraknya politik duit, dendam kesumat dan kebencian yang tiada henti, saling jegal dan menjatuhkan, demi kursi dan jabatan. Sungguh jauh panggang dari api jika dibandingkan dengan langkah langkah politik yang telah dicontohkan oleh Rosululloh SAW. Padahal sudah jelas sekali mengikuti dan mentaati Rosululloh merupakan amal ibadah yang akan mendapatkan pahala. Tapi ini tidak menjadi spirit dan energi untuk merubah kehidupan berbangsa dan bernegara kearah yang lebih baik.
Oleh sebab itu karena sudah keluar dari koridor keimanan dan etika politik, maka tak aneh yang terjadi saling hujat menghujat, saling tuduh menuduh, pamer kekuatan dan kemegahan. Jelas yang dikejar hanya harta, tahta, dan wanita. Sungguh pemandangan dari sikap politik busuk yang memuakkan dan hanya akan membawa bangsa kearah kekisruhan dan kekacauan politik yang tak bermakna.
Maka lewat celoteh ini, semoga kita masih memiliki nur'ani, kekuatan iman, dan senantiasa berada dalam jalan yang lurus. Tidak terbawa arus dan terjerumus kejurang yang menyesatkan dan menghancurkan. Bukan masalah banyak nya pengikut dan semaraknya sebuah kemenangan, tetapi kita selalu mengutamakan yang terbaik, yang bermutu dan bermartabat. Tetap eling dan mampu mengendalikan diri, bahkan berpaling dari keburukan yang bisa menyesatkan.
Sedikit tapi mahal dan istimewa karena sebagai umat pilihan yang pandai memilah dan memilih mana yang hak dan mana yang bathil. Mana yang baik dan mana yang buruk, ibarat emas permata yang langka dan mahal harganya.
Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta merupakan rumah besar kita yang harus dijaga dan dipelihara. Bukan milik sekelompok orang atau golongan tetapi milik rakyat Indonesia. Dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, bukan untuk Si Tuan Polan.
Semoga kita terlepas dari kemelut sosial politik dan ekonomi yang karut marut. Siapa pun yang menjadi pemimpin negeri ini bisa mewujudkan stabilitas politik yang kuat, aman, adil, makmur, dan sejahtera. Ada dalam ridho Alloh SWT zat pencipta, pengatur alam semesta, dan penguasa yang maha tinggi dan maha perkasa.***