TINDAK, GARUT - Warga Kampung Rancasaat, Desa Cigagade, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat meradang kepada pemerintah setempat. Hal ini ditenggarai oleh adanya pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa.
Lalah Ara (70) wanita lansia yang diketahui sebelum saat pencoblosan memperoleh bantuan sosial dari BLT DD sebesar Rp 900 ribu persatu periode, yang mana setiap tahunnya dirinya memperoleh sebanyak empat kali dan setiap usai dibagikan kerap dipotong oleh oknum pemerintahan setempat.
Kejadian ini diungkapkan oleh sang anak yakni Pupu Karlina (40) bahwa dirinya sangat kesal setiap ibundanya mendapatkan bantuan tersebut dipotong sebesar Rp. 300 ribu. Kata Pupu, di wilayahnya selain ibunda nya tersebut juga ada dua orang lagi yang mengalami kondisi serupa.
"Kalau memang pemotongan tersebut sebesar Rp 300 ribu untuk apa. Kalau memang untuk pemerataan, coba ditunjukkan proses atau pencatatan kepada siapa saja hasil pemotongan dibagikan," keluh Pupu kepada TINDAK, pada Rabu (28/2) kemarin.
Tidak hanya persoalan pemotongan BLT yang diterima ibunya, dirinya juga merasa dirugikan oleh oknum pemerintahan setempat terkait persoalan bantuan listrik subsidi. Pupu menjelaskan bahwa sebelumnya dirinya memperoleh bantuan pemasangan KWH listrik subsidi 450 KWH.
Namun diperjalanan, bantuan tersebut tiba tiba dialihkan ke orang lain yang mana, akibat kondisi tersebut mengakibatkan kebutuhan listrik di rumahnya menjadi sering mengalami gangguan karena adanya atas nama ganda di PLN.
"Sebelumnya, terkait bantuan listrik saya tercatat tapi kenapa tiba - tiba tanpa pemberitahuan justru malah dialihkan ke orang lain. Akibatnya, setiap kali saya menyalakan TV atau lampu dan yang lain sering koslet," Ujar Pupu.
Sementara ketika akan coba dikonfirmasi ketua RT dan RW setempat sedang bepergian ke luar kota. Kejadian ini pun ditanggapi serius oleh Kepala Desa Cigagade yakni Devi Fakhrurozi. Saat ditemui wartawan di ruangan kerjanya, dirinya membantah adanya upaya pemotongan dana bantuan BLT DD.
Bahkan, Devi juga mengecam keras jika memang ada ulah oknum yang berani melakukan pemotongan dana bantuan yang merupakan hal warga. Ia juga menegaskan terkait persoalan bantuan listrik subsidi dirinya tidak mengetahui pasti karena bergulirnya sebelum dirinya menjabat sebagai kepala desa.
"Pembagiannya dilakukan langsung di aula kantor desa dan saya tidak pernah mengintruksikan kepada siapapun adanya pemotongan bantuan. Nanti akan kita selidiki jika terbukti benar akan saya tindak tegas oknumnya," Tegas Devi.***Dede Saliman