-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Sederhana Dalam Berdemokrasi

Selasa, 26 Desember 2023, Selasa, Desember 26, 2023 WIB Last Updated 2023-12-26T02:01:21Z

                             Dudi Daudi

Sebentar lagi kita sebagai anak bangsa akan melaksanakan Pemilihan Presiden dan pemilihan anggota DPR RI, Propinsi, dan Kabupaten/kotamadya. Berbagai pernak pernik yang menawarkan diri untuk dipilih terlihat ditiap sudut jalan, kampung dan perkotaan.


Semua calon, baik Presiden atau pun DPR mengklaim sebagai yang terbaik dengan visi misi dan cita cita mulia, membawa rakyat kearah hidup yang lebih baik. Tidak ada satu pun peserta pemilu yang bermaksud jahat untuk merusak dan menghancurkan negara tercinta Indonesia. Semua sama ingin membangun bangsa bersama, untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial.


Namun apa pun yang terjadi, politik adalah suatu cara untuk meraih kekuasaan. Politik adalah satu cara untuk mempertahankan kekuasaan. Tidak sedikit anak manusia yang terjebak dalam intrik politik yang akhirnya hancur dan tergusur dalam pertikaian berdarah dan peperangan yang kejam, karena dalam rahim politik ada ambisi kekuasaan yang rakus. Egoisme, sekularisme, bahkan atheisme!.


Hanya di negeri Komunis yang ada satu partai penguasa, seperti di Rusia, Korea Utara, Tiongkok, atau Vietnam. Tidak ada Demokrasi atau kekuasaan rakyat, tetapi yang ada kekuasaan absolut milik Partai penguasa yang secara otoriter mengendalikan negara. Begitu juga di negeri Sahara, atau negara monarchi kerajaan seperti Arab Saudi, kekuasaan dikuasai oleh Raja. Rakyat nasibnya hanya sebagai obyek pelengkap penderita. Dibungkam, dikebiri, diintimidasi, dan dibelengu.


Di negeri yang menganut paham Demokrasi yang notabene produk orang orang barat, kekuasaan ditangan rakyat karena para pemimpin negara dan anggota legislatip nya dipilih oleh rakyat. Hanya jari jari kecil rakyat yang menentukan para elite politik untuk menjalankan roda pemerintahan. Di negeri Demokrasi seyogyanya para pejabat hasil pilihan rakyat adalah sebagai abid rakyat yang harus menyelenggarakan negara dengan jujur, adil, dan bijaksana. Bahkan mengantarkan rakyat kearah kesejahteraan dan kemakmuran yang disertai rasa aman dan tentram.


Ingat! jangan hanya atas nama Demokrasi rakyat jadi terpecah belah. Terpecah belah oleh persaingan politik karena beda pilihan Parpol dan calon Presiden. Sungguh ini sebuah kekonyolan yang terjadi. Lebih gila nya lagi rakyat sudah lama dibodohi oleh politik duit. Akibatnya terjadi pembusukan politik (Politic Decay). Segalanya hanya diukur oleh duit tanpa berpikir panjang jauh kedepan (politik instan).


Sederhana lah dalam berpolitik kalau punya niat yang baik dan tulus untuk kemaslahatan bangsa dan negara. Jika sukses dan berhasil meraih kemenangan bersyukurlah dan tetap tawadho, karena bagi Alloh Azza wajalla, untuk mencabut kekuasaan itu sangat mudah, begitupula untuk menempatkan manusia pada kedudukan yang tinggi.


Bagi yang kalah tidak usah berputus asa, karena jika benar benar punya cita cita ingin membangun, tidak perlu harus jadi pemimpin. Berbuatlah untuk kemajuan dan kemaslahatan ditengah tengah umat, insyaaloh akan memberi manfaat yang sangat berarti. Bukan hanya itu, pekerjaan tanpa pamrih itu akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Justeru memberi dengan embel embel politik tidak akan menjadi kebaikan karena ada pamrih untuk mendapatkan suara.


Paham Demokrasi yang sudah lama dianut di negara Indonesia, jangan dijadikan berhala politik. Karena sejatinya pemimpin itu wakil Tuhan (Lex Populi Vox dei) yang akan membawa keselamatan dan kemajuan suatu bangsa. Bahkan kalau melihat sejarah para Nabi, mereka menjadi pemimpin umat bukan dari hasil Pemilu, tetapi dengan sendirinya tercipta dan diakui oleh umat karena akhlaknya yang mulia, karena kesederhanaan, karena kejujuran, karena cinta kasih, dan keikhlasannya.


Semoga Pemilu yang akan digelar pada tahun 2924 di negeri tercinta Indonesia, berhasil mendapatkan pemimpin  yang betul betul diharapkan oleh rakyat Indonesia. Mampu membangun kekuatan ekonomi rakyat, memperkuat stabilitas politik ditengah persaingan global yang panas, dan punya wibawa dalam penegakkan hukum yang tegas terutama pada pemberantasan korupsi yang kian marak.


Maka atas nama Demokrasi, rakyat Indonesia harus lebih cerdas, agar tidak salah pilih dan terjerumus kedalam kerusakan negara bangsa. Siapa pun pemenangnya semoga menjadi pemimpin yang Shidiq, amanah, tabligh, dan Fathonah.***Daudi


Komentar

Tampilkan

  • Sederhana Dalam Berdemokrasi
  • 0

Terkini