Agresi negeri Yahudi Israel terhadap Gaza di Palestina sudah mempertontonkan kebiadaban dan kekejian kemanusiaan yang berada diluar nalar otak waras manusia beradab. Kebiadabannya setara dengan tentara Serbia dan Pasukan NAZI Jerman yang melakukan Genoside dan Holocaust terhadap bangsa Slovakia dan Bangsa Yahudi.
Semakin tingginya kecanggihan tekhn ologi jika tidak diimbangi oleh nilai nilai kemanusiaan (humanisme) dan ahlakul karimah maka yang akan terjadi adalah kehancuran yang destruktif dan kebinasaan. Hasil cipta, karsa, dan karya yang diagungkan dan dibanggakan selama ini hancur hanya sekejap oleh dentuman bom, rudal, drone dan artileri. Begitupula nyawa manusia tidak ada harganya karena harus dimusnahkan demi ambisi politik kaum petualang yang haus kekuasaan.
Gaza adalah bukti nyata bagaimana napsu angkara murka Kaum Zionis Israel untuk merebut dan menduduki tanah Arab Palestina. Arogansi mereka ironisnya didukung oleh negara yang mengaku pendekar demokrasi dan pembela HAM, Amerika Serikat dan sekutu setianya Inggris.
Tentara Zionis dengan bengis membunuh rakyat sipil tak berdosa, terutama perempuan dan anak anak. Mereka menghancurkan rumah tempat tinggal, rumah ibadah, dan fasilitas umum lainnya demi terciptanya sebuah kehancuran yang permanen, dimana untuk selanjutnya akan direbut dan diduduki, demi terwujudnya cita cita luhur mereka " mendirikan kekuasaan Negara Israel Raya yang terbentang dari Yerusalem di Palestina, Dataran tinggi Golan di Suriah sampai Gurun Sinai di Mesir, Sungai Eufrat di Irak dan Sungai Nil di Mesir.
Serangan pejuang Militan Hamas pada 7 Oktober 2023 hanyalah percik perlawanan dari bangsa Palestina yang dijajah Zionis Israel selama puluhan tahun. Dimana serangan itu merupakan akumulasi kebencian, kekecewaan, keputusasaan, dari kepedihan dan kesengsaraan yang dialami rakyat Palestina selama ini.
Serangan Hamas yang berhasil menghancurkan dan mempermalukan intelijen Israel dimata dunia, membuat kaum zionis Israel itu murka dengan menghujani tanah Gaza dengan roket dan bom berpresisi tinggi. Gaza pun diserbu tentara gila Israel yang tak berperasaan, dimana mereka menjadi mesin pembunuh yang kejam tanpa pandang bulu.
Petugas medis, kaum jurnalis, anak anak, wanita dan orang tua renta sudah banyak menjadi korban yang dibantai dengan sadis. Sementara negara negara Arab seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab dan Kuwait, yang selama ini bersekutu dengan Amerika, tidak tampak memberikan pertolongan dan perlindungan kepada warga Palestina karena memang mereka cari aman dengan memilih menciptakan hiburan dan surga dunia ditengah gurun pasir yang tandus.
Meski menurut pakar militer dan Inteligen Amerika, yang diperkuat oleh Jenderal Israel, Israel Jip, bahkan menurut media Israel sendiri, tentara Israel dinyatakan kalah perang oleh Hamas, seiring dengan diberlakukannya gencatan senjata yang dinilai menguntungkan Hamas. namun kebiadaban pemerintah Zionis Israel beserta bala tentara nya sudah tergolong sebagai kejahatan kemanusiaan, maka Zionis Israel adalah sebagai penjahat perang terkutuk sebagaimana pernyataan Thayip Recep Erdogan dan Vladimir Putin, ''Benyamin Netanyahu beserta perwira militer nya harus diseret ke Pengadilan Militer di Denhaag Belanda,". ***DAD