Pekerjaan pengaspalan jalan hotmik manual di dusun Gandamekar dengan memakan anggaran Rp.78.449.300 dengan panjang volume 204 M dan lebar 2,5 M dipandang tidak maksimal,pasalnya,di pekerjaan amparan batu 2/3 dan 1/2 sebelum di tabur kan seharus nya terlebih dahulu di tabur cairan aspal (plingkut) agar batu 2/3 atau 1/2 itu bisa menyatu dengan alas jalan.
Pada saat awak media pertanyakan prihal mengenai kurang nya plingkut pada dalam pekerjaan pengaspalan itu kepada kaur perencanaan yang pada saat itu ada di lokasi pekerjaan, ia tidak bisa menjawab dengan penuh"kalau saya hanya kaur perencana pak,kalau mengenai plingkut bagi saya tidak tau apa itu plingkut dan apa itu batu 1/2 dan 2/3 semua nya mengenai itu kurang paham,jadi kalau mau minta keterangan lebih jelas tanyakan saja ke pak Kuwu atau ke pak Haji Apip"ujar nya.
Di tempat terpisah warga katakan"kalau taburan batu 2/3 dan 1/2 tidak pakai plingkut mana bisa kuat itu pekerjaan,kalau saya selaku warga disini hawatir saja sekira nya pekerjaan sudah selesai tak lama kemudian jalan tersebut cepat rusak kembali"tandas warga yang tidak mau sebutkan namanya.
Selanjut nya konfirmasi kepada pak Kuwu Cikapinis (AZ) lewat WhatsApp nya guna pertanyakan tentang pekerjaan jalan itu,ia menjawab"Enjing pa tiasa pendak di kecmtn..supados raos ngobrol na..htr nhun pa🙏🙏🙏(besok aja pak kita ketemu di kecamatan biar enak ngobrol nya)" katanya.
Dalam hal ini Kami selaku awak media berharap kepada pihak insfektorat dan Pemkab Kabupaten tasikmalaya dapat melakukan kroscek dan evaluasi serta peninjauan langsung ke lokasi pekerjaan.
Karena diduga dalam pekerjaan tersebut lebih utamakan keuntungan dari pada maksimal kan pekerjaan,dan tentunya dana yang dialokasi kan itu masih banyak yang tersisa jika di hitung dari pembelanjaan material dan HOK.
Jika terdapat ada suatu pelanggaran kami selaku awak media minta Hal tersebut bisa di proses secara hukum yang berlaku.
"Bersambung"
Pewarta: A.Sutara/Tim