MEDITINDAK.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - (31/08/2023). Kuliah kerja nyata adalah merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh mahasiswa kepada masyarakat.
Selain itu KKN juga menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara team work dan interdispliner. serta untuk menanamkan nilai kepribadian, antara lain: a) Keuletan, etos kerja dan tangung jawab, b) Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan, dll.
Mahasiswa Universitas Cipasung Tasikmalaya menjalankan KKN Tematik dengan tema "Pengembangan Desa Wisata", yang dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai 10 September 2023, berlokasi dan dipusatkan di Desa Cisayong, Kecamatan Cisayong.
Menurut Dede Irfan selaku Ketua KKNT UNCIP, difokuskan pada pengabdian masyarakat ini, sesuai dengan yang diamanatkan dari *Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu , Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Selanjutnya Dede Irfan mengatakan, bahwa pengembangan potensi wisata di kawasan pedesaan dapat menonjolkan wisata budaya lokal. Oleh karena itu di sisi lain, desa cisayong memiliki kawasan perdesaan yang potensial untuk dijadikan sebagai desa wisata baik wisata alam, wisata olahraga, kesenian serta budaya dan dapat menjadikan sumber mata pencaharian masyarakat desa setempat, pungkasnya.
Dalam penjelasan lainnya, disebutkan, Ada beberapa destinasi wisata di desa ini, seperti lapangan sakti lodaya,taman lansia, lapangan latihan sepakbola dan kampung kolecer.
Desa Cisayong kini memiliki lapangan sepak bola dengan standar internasional. Rumput yang digunakan pun berjenis zoysia matrella linmer dan diklaim memiliki kualitas serupa setaraf Stadion Internasional.
Padahal sebelumnya lahan yang diperuntukkan untuk lapangan sepakbola adalah lahan bekas tempat pembuangan sampah dan mampu mengubahnya menjadi fasilitas olahraga yang berkualitas dan sangat luar biasa.
Untuk diketahui, bahwa Lapang ini memiliki udara yang sangat sejuk karena dekat dengan Gunung Galunggung. Letaknya yang di kelilingi perbukitan membuat lapangan ini memiliki pemandangan yang indah.
Lapangan Sakti Lodaya dibagi atas tiga zona, yakni lapangan pertandingan, lapangan latihan seluas 42x25 meter persegi, dan Taman Lansia seluas 120 meter persegi yang menjadi pemisah di antara kedua lapangan utama.
Keberadaan fasilitas tersebut juga menjadi masukan bagi pendapatan desa melalui penyewaan lahan senilai Rp 2,5 juta untuk 2x45 menit pertandingan. Dibangunnya fasilitas ini bisa membuat masyarakat didaerah lain, memiliki alternatif tempat wisata.
Dengan adanya lapangan Sakti Lodaya, dapat berdampak pada pengembangan atlet desa setempat. Adanya SSB Sakti Lodaya Cisayong dapat meningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Begitu juga masyarakat sangat diuntungkan.
Banyaknya aktivitas masyarakat pe-olahraga setempat dan luar desa lainnya yang mencoba lapangan sepakbola, sudah tentu menambah pendapatan asli desa (PADes), sehingga peruntukannya, digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan lainnya, sesuai kebutuhan.
Kampung Kolecer, merupakan sebuah kampung yang terletak di Kampung Wangunsari Kecamatan Cisayong, team kreatif warga masyarakat menyulapnya menjadi sebuah destinasi wisata unik.
Kampung Wangunsari ini dipasangi ratusan tiang baling-baling (kolecer) beraneka warna serta bentuk, dan kini populer dengan sebutan Kampung Kolecer.
.
Dede Irfan selaku Ketua KKNT UNCIP, menuturkan, dengan adanya kampung kolecer sangat menguntungkan warga,
Kampung Kolecer yang sempat viral dan dikenal di kalangan masyarakat lokal maupun luar daerah, saking ramainya pengunjung membuat jalan utama arah Kecamatan Cisayong macet total.
Namun kini sangat disayangkan kampung kolecer kurang terawat dan sepi pengunjung, dikarenakan ada beberapa hal baik dalam segi pengelolaan serta perawatannya , karena memerlukan anggaran lumayan cukup besar. Masyarakat setenpat berharap kepada Intansi terkait untuk menghidupkan kembali Wisata kampung kolecer, ujar Dede Irfan mengakhiri keterangannya.
(Iwan Singadinata)