Tasikmalaya Utara,tindak.com-Konstelasi politik ahir ahir sudah mulai memanas, para aktipis politik dari tingkat elit sampai yang alit pun mulai bergerak mengukuhkan eksistensi nya dalam pergerakan politik tanah air. Bayangkan dari mulai Pilkades, Pileg, dan Pilpres hampir bersamaan digelar pada tahun 2024.
Ditengah bergejolaknya tensi politik, yang dikhawatirkan terjerumus kedalam konflik horizontal, salah satu Da'i yang mencalonkan diri sebagai Caleg dari Partai Keadilan Sejahtera, KH.Dedi Zulharman.,M.Ag.,membuka ruang publik dengan menggelar Diskusi Publik di Pondok Qur'an MCA Perum Puri Ciawi Kencana, Tasikmalaya Utara, Jawa Barat. Ahad pada (25/6/2027). Pukul 08 s/d selesai.
Diskusi Publik dengan tema, " Menentukan Arah Politik Umat Jelang Pemilu 2024," dihadiri oleh para tokoh dan alim ulama yang tinggal di Tasik Utara, bahkan dari luar Jawa. Ada ketua DMI Kecamatan Ciawi KH.Drs.Ahmad Hidayat, pimpinan Ponpes Darul Zahra, KH.Endang Abdul Kholik pimpinan Ponpes Azhahiriyah, anggota Dewan Syariah MUI Kecamatan Ciawi, Ustadz Wildan dari Bangka, Babinsa, Ormas Islam, dan awak media,
Sedangkan narasumber pada Diskusi Publik itu, KH.Endang David Pasha, dari Ponpes Lathifaturohmah dan Cendikiawan muslim yang juga legislator DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam, juga KH. Aceng Akbar Lc,
Sosok KH.Dedi Zulharman.,M.Ag adalah seorang aktipis muslim yang sangat intens dalam memperjuangkan Dakwah Islam di Tasikmalaya, maka pilihan politik nya pun kepada Partai Keadilan Sejahtera(PKS) yang kental dengan Dakwah Islam. Ia tokoh muslim moderat yang pernah menjadi ketua PUI Kabupaten Tasikmalaya dan sekarang sebagai Ketua IKADI Kabupaten Tasikmalaya.
Selaras dengan nilai Islam yang agung dan Rahmatan Lil Al-Amin, Calon DPRD ini pada pidato pembukaan Diskusi tersebut, membeberkan bahwa memasuki tahun politik 2024, sebagai seorang muslim harus memegang teguh akidah dengan prinsip yang kuat dalam koridor beragama dan berbangsa yang beradab.
Lanjutnya pula, ajang kontestasi Pemilu 2024 selain mengukuhkan eksistensi gerakan politik (Siyasah), juga merupakan ajang pertarungan yang mempertaruhkan ideologi, cita cita politik, dan gagasan, dimana semua politisi memiliki visi misi untuk membawa bangsa dan negara kepada perubahan kehidupan yang lebih baik.
Lebih jauh ia pun menjelaskan bahwa negara Indonesia ini sedang tidak baik baik saja, harus melakukan upaya agar bisa membawa bangsa dan negara kearah yang lebih baik. Kita menginginkan sebuah negara bangsa(nation state) yang kuat dan berdaulat yang terbebas dari kejahatan politik, kejahatan kekuasaan oligarkhi, nepotisme dan penyakit korupsi yang merugikan negara dan merusak sendi sendi perekonomian rakyat. Oleh sebab itu kita dituntut berperan aktip untuk menyelamatkan kehidupan bangsa dari kedzaliman dan politik licik antek antek asing yang menyusup dari luar.
Menurutnya lagi, acara Diskusi Publik ini juga merupakan ajang Silaturahmi untuk membangun kesadaran bersama, juga diharapkan sebagai wujud konsolidasi dalam menyongsong pada pemenangan suara umat Islam pada Pemilu 2024 mendatang.
"dari Diskusi Publik ini diharapkan juga agar bisa memahami realitas politik saat ini, dimana kita dituntut untuk ikut terlibat dalam merebut kemenangan pada Pemilu 2024," pungkasnya kepada media TINDAK.
Memang jika umat Islam tidak ikut terlibat dalam politik praktis, yang akan menguasai politik adalah orang orang sekuler yang tidak akan memperhatikan umat Islam, bahkan ditakutkan Islam di negeri ini hanya sebagai mayoritas yang hampa tak bermakna, bahkan menjadi lemah dan termarjinalkan. Lebih berbahaya lagi agama Islam oleh para petualang politik, hanya dijadikan alat untuk kepentingan politik sesaat.
Umat Islam pun harus sadar bahwa nilai nilai Islam itu sangat agung dan universal(Kaffah) baik dalam urusan sosial, politik, ekonomi, budaya, lingkungan hidup, dan hukum (QS.2 : 208).
Umat Islam pun harus yakin, bahwa kekuatan Iman dan Takwa dalam segala hal didalam mengarungi samudera kehidupan ini, niscaya akan membawa keselamatan dan kemanfaatan yang berkah. Akan terwujud kehidupan yang lebih baik (QS. 7 : 96) menuju Ridhotillah, Baldatun warobbun Ghofur. Akan lahir pula pemimpin yang arip, adil, dan kuat, yang membawa kepada tata kehidupan yang adil, makmur, aman sentosa, dan sejahtera ***Daudi//Dedi/Amal Saeful B/Dimyati