PEKERJAAN P3-TGAI DI KELURAHAN SUKALAKSANA DI KERJAKAN ASAL JADI DEMI MENDAPAT KEUNTUNGAN YANG LEBIH BESAR

Tasikmalaya, Media Tindak.com-Program Percepatan Tata Guna Air tentang pembangunan rehabilitasi perbaikan jaringan irigasi yang didanai dari anggaran negara dilaksanakan oleh para petani di wilayah nya masing-masing, tentunya dalam pekerjaan itu harus semaksimal mungkin dalam pelaksanaan nya, karena dana anggaran yang di salurkan kepada kelompok itu bukan lah dana yang kecil melainkan dari anggaran yang cukup fantastic sebesar Rp.195.000.000 (seratus sembilan puluh lima juta rupiah).

Akan tetap kami sangat kecewa setelah melakukan kontrol kepada kelompok D.I CIBETON yang ada di kelurahan sukalaksana, kecamatan Bungursari, kota Tasikmalaya, ini dinilai dalam pekerjaannya asal jadi, dalam pelaksanaan pekerjaan pun banyak memakai batu material bekas dari lokasi yang ada. Senin(15/5/2023).

"Mengenai pekerjaan ini saya selaku RW disini hanya selaku penerima manfaat saja,kalau ketua nya saudara firman dan kebetulan ia tidak ada di lokasi pekerjaan,kalau mengenai material batu ya alhamdullilah tidak banya beli keluar karena disini juga kan masih banyak batu-batu bekas tembokan yang hancur dan batu nya bisa di manfaat kan kembali,ya daripada beli kan"ujar pak RW yang tidak mau di sebut kan namanya. 

Tidak hanya mengenai pelaksanaan pekerjaan saja,pada saat media kroscek tentang kelompok tersebut bahwa, keterangan dari saudara A menyatakan kelompok itu dalam Menkumham nya tercantum masih atas nama A ,tapi yang mengerjakan dan ditunjuk  selaku ketua saudara Firman"memang kelompok tersebut awal nya saya yang punya,dalam Menkumham juga masih atas nama saya ketua nya,jadi firman itu pinjam bendera sama saya"ungkap A kepada media.

Dalam hal ini kami sebagai awak media dipandang perlu adanya pengawasan yang lebih ketat  dan maksimal guna mencegah adanya penyelewengan anggaran yang di lakukan oleh para kelompok nakal,salah satunya kelompok CIBETON kelurahan sukalaksana kecamatan Bungursari ini dalam sudut pandang kami sebagai media dipandang ada banyak kerancuan yang menjurus ke penyelewengan anggaran.

"Bersambung"

Reporter:A.Sutara/Tim