Garut,tindak.com-Seorang aparat Desa, Cikedokan dengan jabatan sebagai Bendahara Desa telah MELECEHKAN WARTAWAN dengan merobek robek kwitansi oplah koran di depan wartawan media TINDAK, WARPOL, METRO NUSANTARA, PERWIRA 1 dengan bicara lantang "sayah tida perlu kwitansi yang sayah perlukan koran," ucapnya sambil membentak.
Kejadian yang terjadi pada hari Selasa tanggal 2 mei 2023 sekitar jam 13,20 WIB, sungguh sangat mengejutkan apalagi masih dalam suasana Lebaran 1444 H. Ini sebuah sikap yang tidak pantas yang dipertontonkan kepada Wak media.
Saat itu awak media berkunjung ke Desa Cikedokan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut untuk bersilaturahmi dan mengambil oplah koran, kebetulan di desa masih ada perangkat desa di antaranya IBU BENDHARA DESA, rekan media dari Metro menanyakan oplah ke bendahara tersebut, tapi ibu bendahara tersebut mengatakan tidak ada uang karena habis dipakai lebaran.
Lalu rekan media yang lain ikut masuk ke dalam dan menanyakan lagi soal oplah koran nya gimana, akhirnya si ibu bendahara tersebut menjawab minta koran nya 1dan rekan dari metro memberinya koran, selanjutnya dari media tindak juga memberi koran nya juga ke si bendahara tersebut tetapi di tolak dengan alasan tidak ada uangnya, tapi dengan berbagai upaya rekan rekan media minta di bayar oplah korannya sama bendahar.
Akhirnya pada awak media mengeluarkan kwitansinya masing masing dan diberikan ke bendahara tersebut dengan maksud biar ada bukti buat SPJ, tidak disangka setelah di ambil kwitansinya kwitansi tersebut di robek robek sambi teriak dan marah marah," sayah tidak perlu kwitansi sayah perlu koran sambil dia bilang ini sudah interpensi kalo begini," sambil melotot.
Para awak media kaget, lantas pamit karena takut terjadi kesalahpahaman. Namun sangat disesalkan seorang aparat desa bersikap kasar dan tidak sopan. Sikap kasar dengan merobek kwitansi jelas sebuah perbuatan yang merendahkan media dan perbuatan yang tidak menyenangkan**Asep s