Kab.Tasikmalaya- Achmad Hidayat(56) Kuwu atau Kepala Desa Sukapada, Kecamatan Pagerageung, yang sudah tiga kali menjabat sebagai kepala Desa Sukapada, ternyata sangat menyintai Basa Sunda, bukan tanpa alasan karena ia orang Sunda asli yang sudah sepatutnya menjaga dan melestarikan Basa Sunda. Bahkan menurutnya sedari kecil sejak usia SD ia selalu mendapat nilai tertinggi dalam pelajaran Basa Sunda.
Saat ditemui di Kantor nya yang asri, dengan pakaian adat Sunda dan kantong dari anyaman pandan khas Baduy, Kuwu Achmad Hidayat mengatakan kepada TINDAK, bahwa ia sangat prihatin melihat generasi muda yang hampir melupakan Basa Sunda, bahkan seperti gengsi untuk berbicara Basa Sunda. Apalagi pada era millenial seperti sekarang yang tak lepas dari pengaruh budaya Barat.
Kecintaannya terhadap Basa Sunda seakan mendapat tempat tersendiri seiring dengan berdirinya Pusat Budaya Pagerageung yang didirikan oleh Pemprov Jabar dan H.Taufik Faturohman di kampung Balananjeur, Desa Pagersari, Pagerageung, Tasik Utara. Dimana di Padepokan Seni Sunda itu, ia bisa lebih mendalami Basa Sunda dengan baik dan benar sesuai pakem Basa Sunda.
Tak heran jika Kuwu Achmad Hidayat pada acara Workshop "Biantara Basa Sunda Pikeun Perangkat Desa Sareng Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya" yang digelar oleh Padepokan Seni Bumi Ageung dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, pada 17 Pebruari 2022 tercatat sebagai pamilon(peserta) yang meraih nilai paling tinggi.
Acara yang dilaksanakan di Pusat Budaya Pagerageung itu dalam rangka 'Mieling Poe Basa Indung' yang diprakarsai (Panata Calagara) oleh Budayawan Sunda Drs.H.Taufik Faturohman beserta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.
Seakan ingin terus mendalami Basa Sunda, ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menghadiri undangan dari Rektor Universitas Pasundan di Bandung dalam rangka menyikapi 'Basa Sunda Disatengahing Basa Indung Sa- Nusantara'***daudi