TINDAKMEDIA.COM-Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr. Prima Yosephine mengatakan campak sangat berbahaya, kalau campak mengenai anak yang gizinya jelek maka anak ini bisa langsung disertai komplikasi seperti diare berat, pneumoni, radang paru, radang otak, infeksi di selaput matanya sampai menimbulkan kebutaan.
"Campak ini disebabkan oleh virus campak dan penularannya melalui droplet, percikan ludah saat batuk, bersin, bicara, atau bisa melalui cairan hidung. Dan campak ini salah satu penyakit yang sangat menular," ungkapnya dikutip dari rri.co.id, Sabtu (21/1/23).
Menurut dr. Prima Yosephine gejala campak pada umumnya berupa demam, batuk pilek, mata berair, kemudian disertai timbulnya bintik-bintik kemerahan di kulit. Bintik-bintik kemerahan itu biasanya muncul setelah 2-4 hari gejala awal.
“Pemerintah menargetkan eliminasi campak rubella tahun 2023 secepatnya. Eliminasi itu adalah suatu keadaan di mana kita bisa menekan sedemikian rupa angka dari kesakitan akibat campak ini, sehingga tentu tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat lagi," jelasnya.
Kasus campak melonjak hebat pada tahun 2022 dengan 3.341 kasus. Sebanyak 12 provinsi di Indonesia bahkan telah menetapkan campak sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). ***DAD
Sbr. Tribrata