Tasikmalaya Utara, tindakmedia.com-Pelestarian budaya merupakan perlindungan dari kemusnahan dan kerusakan warisan budaya agar nilai-nilainya dapat dilestarikan dan dipertahankan agar tidak sirna begitu saja.
Diantara melestarikan budaya Sunda yakni dengan mengenalkan dan menghidupkan kembali permainan-permainan tradisional yang di sebut dengan "Kaulinan barudak Sunda", itu sangat penting apalagi kita orang Sunda, yang pada saat ini jarang dimainkan bahkan sebagian masyarakat merasa asing padahal banyak sekali nilai budaya dan pendidikan karakter yang terkandung didalamnya.
"Dengan demikian kami khususnya di MI Lengkongrasa dibawah bimbingan Yayasan Lengkongrasa AMA'MUN yaitu Drs. Usep Darukutni dan ibu Ajeng Meli Nuraini, S.Pd.I yang beralamat di Kp.Sukamanah Desa Sukapancar Kec.Sukaresik sudah 7 tahun berjalan dari mulai tahun 2017 membuat program Kamis nyunda, dan Alhamdulilah lebih diperkuat lagi oleh adanya Program Salasa nyunda dilingkungan Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2019 yang disampaikan langsung oleh Bapak Bupati Kabupaten Tasikmalaya dalam upacara Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya yang ke 387, karena kami sudah membuat programnya Kamis nyunda, maka kami selalu mengadakan kegiatan pembiasaan nyunda pada setiap hari Kamis 15 menit sebelum Kegiatan Belajar Mengajar, kami memperkenalkan kepada murid murid dari mulai pakaian yang selalu mereka pakai pada tiap hari Kamis yaitu kebaya dan pangsi, kami juga mengenalkan dan mengingatkan kembali pada mereka Kaulinan-kaulinan barudak Sunda dari mulai orayan orayan, jingjiripit, perepet jengkol, babalonan, paparahuan, congklak Jeung sajabana, mereka sangat antusias mengikutinya dengan bimbingan para guru yang selalu semangat membimbing murid-muridnya sekaligus melatih motorik halus dan kasar melatih keseimbangan otak kanan dan kiri," papar Bu Yeni Kasek MI Lengkongrasa kepada TINDAK.
"Maksud dan tujuan kami mengadakan kegiatan nyunda tersebut agar selalu melestarikan budaya sendiri jangan sampai terkalahkan oleh budaya luar, dan jangan sampai lupa pada kaulinan-kaulinan asli Sunda karena terkalahkan oleh Game game atau game online yang kurang bermanfaat, dan merugikan diri sendiri," ujar Kepala Sekolah MI Lengkongrasa menegaskan.
Semoga bermanfaat dan selalu berada dalam keistiqomahan.***BY
