Tasikmalaya,mediatindak.com-Pada tahun anggaran 2022 pemerintah memberikan bantuan MCK di kampung Panapon RT 02 RW 11 kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, diduga bermasalah terkait pembangunan tersebut dari pemasangan besi diduga tidak sesuai gambar dari dinas terkait papan informasi pun yang semesti nya di Pampang di lokasi pekerjaan itupun tidak ada.
Pada saat awak media TINDAK mempertanyakan gambar kepada salah satu pengawas dari pihak dinas PUPR yang sedang ada di lokasi pekerjaan, malah pengawas bersikeras tidak mau memperlihatkan gambar tersebut, kesannya malah merendahkan kinerja atau tupoksi para awak media, "maap anda siapa dan dari mana pingin tau gambar, maaf saya tidak bisa memperlihat kepada anda" kata nya.
Padahal awak media sudah bicara baik-baik kepada pengawas itu tapi malah dianggapnya awak media atau kontrol sosial itu tidak ada hak untuk melihat gambar tersebut.
Terkait tentang papan informasi, dari hasil keterangan para pekerja menerangkan bahwa papan informasi tersebut awalnya memang dipasang, tapi sudah lama ini lupa menyimpan nya, "kalau dari awal bekerja memang sempat melihat bahwa papan informasi itu ada dipasang di lokasi pekerjaan, berhubung sekarang pada musim hujan dan keselap selip di material mungkin ada yang simpan" ujar warga yang bekerja menerangkan kepada awak media.
Tapi lain hal nya dengan keterangan dari salah satu warga yang dekat dari pekerjaan itu, warga menerangkan bahwa diduga titik lokasi pekerjaan itu tidak sesuai lokasi nya, harus nya bukan dibangun dilokasi yang sekarang sedang di kerjakan, maka nya warga mengira papan informasi itu ada unsur sengaja disembunyi kan, ironisnya untuk menjaga kecemburuan warga sebelah, "setahu saya,tentang pembangunan MCK itu seharus nya bukan di bangun di sana yang sekarang sedang di bangun,tapi harus nya di lokasi dekat saya,maka nya papan informasi tersebut di umpetin karena salah pelaksanaan nya"ungkap warga yang tidak mau di sebut nama nya.
Warga yang lain nya pun menyampaikan kepada awak media bahwa pembangunan mck tersebut bermasalah, ironisnya tentang pemasangan besi banyak kejanggalan nya, dari anggaran pun tidak terbuka kepada masyarakat dikarenakan tidak ada papan informasi. Pada saat awak media pun meminta untuk melihat gambar dari pihak pengawas ogah memperlihat gambar tersebut, tidak hanya itu,pihak pengawas bisa di bilang arogan sampai-sampai kepada para awak media yang datang di pandang nya mau bikin masalah, padahal awak media adalah salah satu kontrol yang penting demi penyampaian kepada masyarakat luas terutama di wilayah itu sendiri yang sekarang lagi berjalan adanya pembangunan tersebut. Tidak hanya itu, pandangan pengawas seperti mengiranya kepada para awak media pun memandang nya orang bermasalah dan negatif.
Maka kami para awak media meminta kepada pihak dinas terkait, agar lebih propesional dalam mengawasi pekerjaan tersebut, dan bagi para awak media, Ormas, LSM dan masyarakat harus ikut berperan juga, dan berhak untuk mengawasi dan mendampingi jalan nya pembangunan itu agar pembangunan berjalan dengan baik, karena anggaran yang diterapkan ke pembangunan itu merupakan uang negara yang notabe merupakan uang rakyat.***Liputan:A.Sutara/Tim