MEDIATINDAK.COM, Tasikmalaya - Sabtu 24/09/2022. Kota Tasikmalaya, Pada tahun anggaran 2022 pemerintah mengucur kan dana anggaran (DAK) Dana Alokasi Khusus dengan nilai Rp.338.144.000 (tiga ratus tiga puluh delapan juta seratus empat puluh empat ribu rupiah).
Anggara tersebut di terap kan dalam kegiatan pengelolaan dan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) yang berlokasi di kampung Pagergunung kelurahan singkup kecamatan purbaratu kota Tasikmalaya yang di kerjakan oleh CV MANDIRI PUTRA WIJAYA.
Pekerjaan itu jadi sorotan publik, pasalnya, setiap para awak media, ormas dan lembaga lainnya yang hendak melakukan tugas sesuai dengan tupoksi nya selaku kontrol, di lokasi pembangunan tersebut belum pernah bertemu dengan pelaksana atau orang dari pihak CV itu sendiri,
Adapun yang bekerja di lokasi pekerjaan, mereka pun jarang bertemu dengan pelaksana, padahal yang seharus nya ada di lokasi pekerjaan, bahkan mereka yang bekerja pun tidak tau siapa pelaksana dan atau orang CV itu sendiri "kalau saya hanya bekerja saja pak, kalau tentang ini itu nya saya tidak tau, pelaksana juga belum tau persis siapa nama nya, dan nomor kontak hendphone nya pun tidak punya sama sekali, jadi jika ada kebutuhan mengenai pekerjaan pun paling menunggu dia datang saja" ujar pekerja.
Di pembangunan proyek pemerintah yang di biayai oleh dana negara dalam proyek pembangunan SPAM itu di anggap tidak ada keseriusan dari pihak CV Mandiri Putra Wijaya, para pekerja pun seolah olah tanpa ada pengawasan serta pengawalan, dan serta di lokasi pembangunan pun terlihat kabel listrik yang ngambil dari tiang langsung (di los kan) dan di pasang asal-asalan saja di tiang bambu di lokasi pekerjaan, di kwatir kan terjadi hal yang tidak di ingin kan para pekerja atau warga sekitar.
Tidak cukup itu, bestek gambar yang seharus nya ada di lokasi pembangunan, para pekerja pun tidak ada yang pegang, jika bestek gambar pembangunan itu tidak ada yang pegang lalu mau mengacu ke mana para pekerja untuk pengerja kan pembangunan tersebut, sedang kan pelaksana jarang-jarang ada di tempat/lokasi pembangunan, konsultan pun sama dianggap numpang lewat saja ke lokasi pembangunan itu, padahal pembangunan tersebut dibiayai oleh kas negara yang merupakan uang rakyat, seharus nya dari pihak CV Mandiri Putra Wijaya itu benar-benar melaksana kan pungsi dan tugas nya dalam pembangunan itu, karena CV tersebut merupakan pelaku pemegang anggaran untuk pembangunan yang sebenar nya, jangan anggap pekerjaan itu biaya dari nenek moyang nya, dan di kwatir kan hasil nya pun jadi asal-asal.
Liputan : A. Sutara / Tim