Sinjai,Tindak.com-Terdengar meyayat hati jeritan sejumlah rakyat pengguna jalan penghubung dua Desa bertetangga yakni Desa Barambang dan Desa Bonto Katute, kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan.
Puluhan tahun kondisi jalan memburuk di sana. Hal ini senada dengan ungkapan rakyat saat dijumpai selasa 16 agustus 2022, di sinjai Borong.
"kondisi jalan yang sangat rusak sudah sejak puluhan tahun, jadi perlu kehati-hatian saat melintas. Sebab, ban kendaraan meleset sedikit, bisa saja kendaraan masuk jurang", zulhamdani (16/8).
Lanjut informasi dihimpun, potensi Barambang dan katute adalah penghasilan pertanian, seperti cengkeh, ladah, gula aren, dan biji kopi. Selain itu terdapat beberapa fasilitas seperti pasar rakyat Barambang dan fasilitas lembaga formal pendidikan baik sekolah Dasar Negeri maupun Sekolah Menengah Atas (SMP) terletak di masing-masing wilayah Desa tersebut.
Tak sedikit hambatan dihadapi saat rakyat melakukan aktivitas (perjalanan).
Selain jalan yang terjal, dan menanjak terdapat sejumlah tebing disisi jalan sangat mengancam keselamatan jiwa, utamanya kala musim hujan.
Sudarmi, menyebut dirinya harus berjalan kaki selama 2 jam saat menuju pasar rakyat Barambang.
"Biasa jika musim hujan, sekitar dua (2) jam baru tiba di pasar. tujuan menjual hasil pertanian", eja Sudarmi.
Perlu diketahui Jalan tersebut berstatus jalan provinsi. kewenangan provinsi Sulawesi Selatan, sambung tokoh mudah.
Mirisnya?. Rakyat mejerit akibat buruknya infrastruktur jalan terdengar hingga usia kemerdekaan Indonesia mencapai 77 tahun (agustus 2022).
Seperti yang diutarakan, Rosmi kepada wartawan. Ia seringkali diperhadapkan hambatan beraktivitas menuju pusat perbelanjaan.
"Saat melakukan perjalanan untuk membeli maupun menjual barang dagangan di pasar, sering kali terkendala. Utamanya saat hujan turun jalan licin, terkadang saya sampai meneteskan air mata", Imbuhnya terenyuh
"Belum lagi jika ada keluarga yang mengalami kesehatan terganggu (sakit). Jika hendak berobat ke puskesmas Sinjai Borong, harus menempuh dengan waktu yang cukup lama, karena kondisi "Jalan rusak", Sambung Sapri.
Kendati begitu, Warga berharap ada perhatian baik dari elite politik yang membidangi maupun perhatian pemprov Sulawesi Selatan. Demikian pungkasnya***
Liputan: SM. Tim Satu Rasa Pers