Sinjai Tindak.com,-Belum lama ini di kabarkan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sudah menyebar di berbagai belahan daerah di Sulawesi Selatan, termasuk di kabupaten Sinjai semakin merajalela. Sehingga tidak sedikit peternak merasa resah dan bertanya tanya, seperti apa sih PMK itu ?
Salah satunya dari seorang peternak yang bernama, Yudhi Panruku, sampai saat ini belum tahu persis apa itu PMK dan seperti apa gejalanya??
" jika benar adanya virus itu, saya selaku peternak minta pembuktian baik itu berupa video atau foto ataupun pada saat melakukan eksekusi ada dokumentasi secara real, karena dengan demikian kami selaku peternak bisa memahami bahwa virus .ini benar adanya. Selain itu Yudhi juga meminta jika benar demikian Dinas terkait segera memblock ternak yang keluar masuk di semua perbatasan agar penyebaran nya tidak kemana-mana dan harus turun ke lapangan memberikan edukasi dan sosialisasi," bebernya
Terpisah Kepala Dinas peternakan Kabupaten Sinjai, Ir Burhanuddin MSI yang di konfirmasi di ruang kerjanya Rabu (27/07), membenarkan hal ini , di mana penyakit PMK ini memang sudah menyebar di tiga desa di kecamatan Bulu Poddo ,
Yaitu Desa Lamatti Riattang ,Desa Dua Panuae dan Desa Tompo Bulu.
"Sejumlah 10 ekor akan di eksekusi secara bersyarat, dari jumlah ini 8 ekor diantaranya adalah barang kembali dari Makassar, 2 lainnya yang sudah tertular juga akan kita potong di tempat, pembuktian sudah kita lakukan , melalui hasil laboratorium dan semuanya positif , adapun daging setelah dipotong tetap bisa di konsumsi atau bisa di jual langsung oleh pemiliknya.
Cara mengklaim pembayaran konvensasi, kami dari Dinas akan membantu mungkin 2 bulan sudah bisa cair, karena sementara anggarannya disiapkan oleh kementerian pertanian tuturnya
"Kadis menambahkan terkait eksekusi ditempat itu untuk menghindari penyebaran nya agar ternak lain tidak tertular, Karena menurutnya penularan nya sangat cepat
Masih kata Kadis, "Untuk penanganan dan pencegahan, kami sudah perintahkan teman teman di setiap kecamatan dan penyuluh untuk mengedukasi dan mensosialisasikan pencegahannya dan bahkan kita akan bentuk secepatnya satgas yang di dalamnya kita libatkan TNI- Polri Selaku pengamanan dan kami dari Dinas selaku Tim teknisnya," tutur nya kepada TINDAK.
"Adapun langkah-langkah pencegahan yaitu membersihkan kandang dan melakukan penyemprotan dengan menggunakan cuka, bayclin , soda api, atau asam sitrat. Sambil menunggu penyaluran disinfektan dari pusat yang akan disalurkan di bulan mendatang," tutup nya***M.Said Mattoreang