MEDIATINDAK.COM, Kota Tasikmalaya - 23/05/2022, Sejumlah warga kelurahan Sukamanah Kecamatan cipedes kota Tasikmalaya mengeluhkan adanya pengrekrutan tenaga kerja dalam pembangunan saluran irigasi pada Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air (P3- TGAI) melibatkan para pekerja dari luar wilayah.
Alasan nya, tenaga kerja tersebut, diduga lebih banyak melibatkan warga dari luar wilayah ketimbang pekerja wilayah itu sendiri.
Warga wilayah Sukamanah menerang kan kepada media"Saya dari warga di sini khusus nya para Petani Pemakai Air di daerah irigasi gunung Somani merasa keberatan atas kebijakan pelaksana program P3 A itu yang dinilai sengaja tidak melibatkan kami dalam pengerjaan proyek P3-TGAI,mungkin dikira nya kami tak mampu untuk mengerjakan pembangunan ini” kata salah satu warga yang enggan disebut kan namanya (Minggu 22/05/2022).
Dijelaskan nya,pada kegiatan pekerjaan saluran irigasi yang sekarang sedang dilaksanakan di daerah irigasi gunung somani diduga kuat pelaksana tersebut telah mengrekrut para pekerja sebagian besar nya dari luar wilayah termasuk ada juga yang Dari kabupaten.
"warga yang di wilayah terdekat akhir nya hanya jadi penonton, Sedangkan yang dari luar wilayah malah dikerjakan,” ujar warga.
Sedang kan pada dasarnya pembangunan P3-TGAI tersebut tentu manfaatnya akan dirasakan oleh para petani wilayah terdekat dimana lokasi pembangunan itu sedang dikerjakan.
Namun, pada pelaksanaan pekerjaan daerah irigasi gunung somani justru sangat disayangkan,karena lebih melibatkan pekerja dari luar wilayah dari pada dari wilayah nya itu sendiri.
“warga lain nya pun senada dengan dengan adanya para pekerja pembangunan P3 TGAI dari luar wilayah sangat menyayang kan,tapi ada kemungkinan dari pelaksana tersebut dikarenakan kurang nya komunikasi atau penawaran terlebih dahulu kepada warga di wilayah setempat dan atau warga sekelurahan khususnya, Sehingga,warga sukamanah ini seolah-olah tidak ada yang mampu bekerja di bidang bangunan" ungkapnya.
Berdasarkan informasi dari sejumlah warga,dan para pekerja mengakui bahwa para pekerja itu sebagia nya dari luar wilayah,kampung Cidahu rajapolah dan indihiang dan sebagian nya warga setempat.
Pada saat meminta keterangan ke salah satu pekerja yang ada di lokasi pekerjaan menerang kan"yang bekerja disini ada yang dari kabupaten dan ada juga pekerja dari Indihiang dan yang lain nya memang warga disini"terang nya.
Pekerja yang lain nya pun menerang kan dengan senada"saya dari kampung Cidahu rajapolah,semuanya ada delapan orang pak"tandas nya.
Yang lain nya pun mengatakan"kalau saya orang indihiang,semuanya ada tujuh orang termasuk kepala tukang dan pembantu tukang" terang nya.
warga pun mengaku bahwa pekerja pada kegiatan P3-TGAI di daerah irigasi gunung somani itu lebih banyak pekerja dari luar wilayah"mungkin warga disini tidak ada yang mau kerja” singkat warga yang merupakan salah seorang pekerja bangunan di wilayah Sukamanah.
Dalam pelaksanaan Kegiatan pembangunan P3-TGAI merupakan program bantuan pemerintah yang di biayai dari APBN Tahun 2022 senilai Rp. 195 juta,melalui Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy,pelaksanaan pekerjaan P3-TGAI seharus nya di kerjakan melalui swakelola atau tidak boleh dikerjakan oleh pihak ketiga dan atau pekerja dari luar wilayah,tapi kelompok P3-TGAI yang sekarang sedang melaksana kan pembangunan di daerah irigasi gunung somani itu seperti nya tidak mematuhi aturan dan juklak juknis yang sudah di tentu kan oleh pihak bbws/pemerintah terkait.
Kami selaku sosial kontrol (para awak media) meminta Pihak bbws serta pemerintah terkait sangat diperlukan pengawasan serta pendampingan yang lebih ketat dan tegas,serta memberi kan pengarahan serta bimbingan kepada pelaksana pembangunan tersebut,agar pembangunan pekerjaan P3-TGAI tersebut akan lebih bermanfaat bagi warga wilayah itu sendiri.
Reporter:A.Habib/Team.