Seperti yang dilakukan jajaran personel Polsek Banjarsari ke sejumlah pedagang di UPTD Pasar Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022). Pengecekan tersebut, personel Polsek Banjarsari bersinergi bersama UPTD Pasar Banjarsari.
Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro, SH., S.I.K., M.T., melalui Kapolsek Banjarsari Kompol Ma'mun Murod mengatakan, pengecekan ini dilakukan untuk melihat ketersediaan daging pasca penutupan pasar hewan ternak di wilayah Kabupaten Ciamis. Penutupan itu dilakukan untuk mencegah meluasnya wabah PMK pada hewan ternak di wilayah Kabupaten Ciamis.
"Dari dua pedagang daging sapi, satu alami kelangkaan karena suplai daging yang dijual berasal dari Jawa Tengah. Sedangkan pedagang sapi satunya hanya memiliki stok 2 ekor sapi yang cukup untuk 2 hari kedepan," katanya.
"Sementara untuk harga daging sapi di Pasar Banjarsari alami kenaikan dari Rp.120.000 per kilogram menjadi Rp.130.000 per kilogram," tambahnya.
Kelangkaan daging sapi di Pasar Banjarsari, menurut Kapolsek Banjarsari belum berpengaruh terhadap gangguan kamtibmas. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bersabar dan memaklumi keadaan ini dalam rangka mencegah meluasnya wabah PMK pada ternak di Kabupaten Ciamis.
"Polri akan membantu penerintah dalam upaya penanganan wabah PMK pada hewan ternak. Selain itu kami selalu bersiaga dan melakukan deteksi dini antisipasi gangguan kamtibmas terkait ketersediaan daging di Pasaran guna mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif," katanya.***(Red - Deded SKR)
