Tasikmalaya Media Tindak.com-Program Percepatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) adalah program padat karya tunai yang di gulir kan oleh kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Dengan menggunakan dana APBN pusat guna untuk mendukung salah satu agenda prioritas pembangunan seperti yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2020-2025 mendatang, yaitu memperkuat insfastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi serta pelayanan dasar.
Pelaksanaan P3-TGAI dikerjakan secara swakelola atau tidak dilaksanakan oleh pihak ketiga dan atau tidak boleh dikerjakan oleh pekerja dari luar wilayah(daerah sesuai dengan pakta integritas dan perjanjian kerja sama antara ketua P3A/GP3A/IP3A dengan Pejabat Pembuat Komitmen.
Penerima program P3-TGAI adalah Perkumpulan Petani Pemakai Air yang tergabung dari para petani pemakai Air induk, petani pemakai air yang di pilih melalui musyawarah desa atau kelurahan selanjut nya dilegal kan secara berbadan hukum yaitu SK kepala daerah atau notaris dan atau SK kepala desa atau kelurahan.
Pelaksanaan program P3-TGAI di kelurahan Singkup kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya yang di kerjakan oleh kelompok Mitra Cai Taruna Jaya Sakti Singkup menuai tanda tanya besar.
Hasil informasi serta keterangan pekerja yang tidak mau disebut nama menerang kan"sebenar nya pak gipar selaku ketua dan pak Dudung selaku bendahara,jelas nya mereka itu tidak tau menahu tentang ini dan itu nya,pak Dudung juga begitu yang seharus nya selaku pemegang keuangan,setahu saya beliau tidak pegang uang dari program ini,dan juga pak Gipar selaku ketua, beliau juga tidak punya kebijakan dan kewenangan dalam program ini, maka nya untuk mereka itu, dari setiap ada yang datang dari mana saja, mereka tidak pernah hadir dan tidak mau tau, maka mereka ini bisa di bilang wayang yang digerakan oleh pak dalang" ujar nya.
Dalam hal ini,kita sebagai bangsa yang penuh rasa tanggung jawab terhadap negara RI yang kita cintai,sangat di perlukan untuk mengawal dan mengawasi jalan nya pembangunan tersebut agar jangan sampai dana anggaran yang pemerintah kucur kan buat pembangunan tersebut selalu di jadikan ajang bisnis dan ajang kemanfaatan buat marauk keuntungan pribadi oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Perlu di garis bawahi "dalam pelaksanaan program pembangunan ini bagi para kelompok perlu transfaran mengenai anggaran yang di kelola dalam program tersebut kepada masyarakat/publik, karena dana anggaran yang pemerintah kucurkan merupakan uang rakyat bukan uang dari nenek moyang kelompok itu sendiri.***
Reporter: A.Habib.
