Sinjai Tindak.com,Desa samaturue merupakan salah satu desa yang mendapatkan anggaran fantastis. Dimana setiap tahunnya sekitar 1.9 ( Satu Milyar Sembilan Ratus Juta)., Namun di balik itu masih banyak permasalahan yang belum terselesaikan diantaranya tunggakan gaji BPD dan insentif kader Posyandu ditambah lagi penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) pun tak kunjung dilakukan.
Ketua BPD Desa Samaturue, Sainal Alam yang dikonfirmasi via WhatsApp mengatakan jika dirinya belum mendapat gaji dikarenakan persoalan administrasi.
" Termasuk saya dan penerima BLT DD karena terkendala dengan persoalan administrasi yang belum beres dan selalu saya tagih pemerintah desa dan jawaban Sekdes saya disuruh bersabar " Insya Allah minggu ini," ujar Enal sapaan akrabnya.
Masih kata Sainal, untuk gaji aparat desa bulan Maret dan Mei belum terbayarkan sedangkan gaji kader Posyandu terhitung bulan Januari hingga Mei 2022.
Sulaiman S.pd yang konfirmasi di Ruang Lobi Kantor Desa Samaturue mengatakan, bahwa lambatnya penyaluran BLT dan pembayaran insentif kader posyandu dikarenakan dana desa (DDS) belum cair.
"Ada pun kendala yang pertama karena pihak BKD dalam hal ini, Ratna pergi umroh, kedua lambatnya penetapan anggaran di desa sehingga lambat pencairan," ujarnya Sulaiman selaku Sekdes Samaturue.
Terkait pembayaran aparat dan staf desa, sambung sulaiman, itu sengaja di pending agar tidak ada kecemburuan dengan pihak penerima BLT.
"Jadi setelah penerimaan BLT, gaji para aparat dan juga staf kami akan bayarkan," katanya lagi.
Disinggung terkait pungutan penjualan tanah 1.5% dan juga administrasi pengantar ternak keluar daerah, pihaknya menganggap sah-sah saja karena diatur dalam Perdes tahun 2017.
" Hal ini pernah saya pertanyakan ke Inspektorat Kabupaten Sinjai namun menurut nya sah-sah saja selagi itu adalah kesepakatan bersama dan ada Perdesnya," ujarnya.
"Pos anggaran pendapatan asli desa (PAD) itu untuk operasional di desa namun tidak semua penjualan tanah dan pengatar ternak dipungut biaya tergantung dari kepala desa," sambungnya.***M.Said Mattoreang