TINDAK MEDIA.COM-Rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar BEM SI pada 11 April mendapat perhatian dari Menkopolhukam, Mahfud MD. Dalam pernyataannya di Jakarta, ia menghimbau kepada Kepolisian untuk tidak bertindak keras dan refresip kepada para Mahasiswa dan demonstran lainnya.Minggu(10/4/2022)
Menurut Mahfud MD, sebagai negara demokrasi semua warga negara bebas untuk mengeluarkan pendapat dimuka umum. Sebaliknya negara menjamin kebebasan berpendapat yang berdasarkan Undang Undang Dasar 45.
Polisi jangan mudah terprovokasi, justru harus bisa mengayomi dan melindungi Mahasiswa sebagai anak bangsa yang peduli terhadap kelangsungan hidup bernegara. Menurut nya lagi Mahasiswa pun harus taat hukum dan peraturan tidak boleh anarkis.
Sedangkan pengamat politik dari Tasik Utara, Dudi Daudi, melihat aksi mahasiswa itu sebagai dinamika sosial politik yang mengalir bagai air. Menurut nya, tidak ada Kekuasaan yang abadi, apalagi jika dibangun oleh Korupsi, manipulasi, dan kesewenang wenangan. Niscaya suatu saat akan ada perlawanan, baik oleh Mahasiswa mau pun oleh para aktipis lainnya.
"Semoga di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini, semua pihak diberi kesadaran, keimanan, dan keshalehan. Mata hati para pejabat bisa melihat dengan terang benderang, peka dan punya emphaty. Juga kepada Mahasiswa yang berniat baik membela rakyat diberi keselamatan dan kekuatan dalam aksi demonstrasi. Semoga semuanya berahir dengan keselamatan dan kemaslahatan bagi semua anak bangsa tercinta," papar nya disela sela buka bersama di Kantor media TINDAK***DAD
