Menurut Kepala Desa Pagerageung, Miftah Farid, dengan bacaan Sholawat itu diharapkan mendapat berkah dalam kehidupan, baik bagi pemerintah desa Pagerageung, mau pun masyarakat desa nya agar diberi kesehatan, keamanan, dan rejeki yang lancar, "selain itu juga sebagai ajang silaturahmi antara warga masyarakat dan pemerintah desa," kata nya kepada TINDAK.
Masih menurut Kades, ada 151 KPM yang mendapatkan BLT DD Covid19, dimana semuanya berdasarkan hasil musyawarah dan seleksi yang ketat untuk menentukan calon penerima bantuan. Semua nya digodok oleh BPD, unsur pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Dimana yang berhak menerima BLT DD yaitu bukan penerima Bansos, orang tua usia lanjut yang hidup terlantar, kaum disabilitas, dan orang yang sakit kronis menahun.
Acara pembagian BLT DD ini patut diapresiasi karena tidak menimbulkan kekecewaan akibat dari adanya pemotongan atau pemaksaan untuk dibelikan kebutuhan sembako yang sudah dipaket. Masyarakat menerima seutuhnya dana senilai 300 ribu rupiah.
"Masyarakat bebas membelanjakan untuk kebutuhan pokok nya, apalagi dibelanjakan di warung warung yang ada di desa Pagerageung," ucap Miftah Parid kepada Tindak.
"Pada pembagian BLT Pangan dan BLT Migor kemarin pun kami tak mau ribed, masyarakat penerima bantuan menerima dana seutuhnya tidak ada potongan. Ini sesuai arahan dari Tikor Kabupaten dan Tikor Kecamatan. Tapi saya tegaskan bahwa uang bantuan itu untuk kebutuhan pokok, jangan dibelikan pakaian atau barang lainnya yang tak sesuai peruntukannya," pungkas Kepala Desa.***DAD
