MEDIATINDAK.COM, Polda Jabar - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar menangkap sindikat maling spesialis bobol truk dan mobil di wilayah rest area tol.
Sindikat ini, biasa membobol kendaraan di rest area wilayah wilayah Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, S.I.K., M.Si., mengatakan, pihaknya telah menerima 18 laporan dari masyarakat terkait pembobolan mobil.
Laporan tersebut diterima sejak Juni 2021 hingga 22 April 2022. Dari pengungkapan ini, polisi menangkap tujuh pelaku yang mana tiga di antaranya diamankan di GT Pasir Koja dan sempat ada tembakan peringatan dari petugas.
"Jadi ada dua kelompok, yang satu spesialis pembobol truk dan satu lagi pembobol kendaraan pribadi biasa. Totalnya ada tujuh tersangka," kata Kabid Humas Polda Jabar di Mapolda Jabar Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Kamis (28/4).
Ada pun ke tujuh tersangka itu di antaranya R, FM, RP, MA, ER, dan SO. Pelaku berinisial YC masih dalam pengejaran.
Kabid Humas menjelaskan, sebelum melakukan aksinya, para pelaku mencari target pembobolan dengan berputar-putar di rest area. Kemudian mereka memarkirkan kendaraannya di sebelah mobil yang akan menjadi target pembobolan.
"Uraian kejadian, para tersangka melakukan aksinya di sekitar rest area. Mencari sasarannya dengan berputar-putar di sekeliling rest area dan memarkiran kendaraannya di samping mobil target," ucapnya.
"Setelah menentukan target, pelaku mengintip apakah ada barang berharga di dalam mobil tersebut. Apabila iya, pelaku akan menjebol mobil tersebut menggunakan kunci T," sambungnya.
Dalam sehari, para pelaku bisa beberapa kali melakukan aksi tersebut.
Di tempat yang sama, Direktur Ditreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Yani Sudarto mengatakan, tiga pelaku di antaranya ditangkap di Gerbang Tol (GT) Pasir Koja, Bandung.
Aksi penangkapan itu berlangsung dramatis dan rekaman videonya viral di media sosial.
"Sebelum penangkapan tim kami sudah membuntuti mereka di ruas tol di Cirebon. Tetapi mereka bermanuver dan tim mempertimbangkan adanya risiko apabila penangkapan diakukan di jalan tol," ungkapnya.
Sehingga untuk meminimalisir risiko terjadinya lakalantas dan kemacetan, polisi membuat opsi lain dengan melakukan pengadangan di GT Pasir Koja.
"Jadi pilihannya kami hadang mereka ketika mau masuk pintu gerbang tol agar tidak menimbulkan laka lantas dan risiko lainnya," terangnya.
Kombes Pol Yani Sudarto mengungkapkan, modus lain yang dipakai pelaku dalam menjalankan aksinya adalah dengan mencuri kartu E-Toll milik korban.
Mereka menggunakan kartu milik korban saat kabur melalui gerbang tol keluar. "Kartu tol itu digunakan para pelaku agar tidak teridentifikasi setelah berhasil melakukan aks pembobolan," imbuhnya. 29/04/2022***(Red)