Penulis: Ambu Rita Laraswati
Mengapa Bahasa menjadi persoalan, bahkan ahir- ahir ini menjadi pemicu konflik.
Peristiwa yang terjadi baru- baru ini, seorang anggota DPR RI yang viral bahwa dalam sidang jangan memakai Bahasa Sunda, yang membuat orang suku Sunda merasa kecewa.
Sangat di sayangkan hal ini terjadi, kita satu Bangsa harus terpecah-belah hanya karena permasalahan Bahasa.
Semestinya tidak harus terjadi jika kita memiliki kesadaran akan makna Bahasa dan memahami tujuan di ciptakan nya bermacam-macam Bahasa.
Pada kesepatan ini saya akan menulis fungsi dari Bahasa, makna dari Bahasa, di sertai dasar yang kuat adanya Bahasa, Bahasa sebagai alat pemersatu Bangsa.
Bahasa sebagai alat komunikasi manusia. Bahasa Sunda sebagai alat komunikasi orang Sunda, Bahasa Arab alat komunikasi orang Arab.
Penciptaan manusia pertama Adam di saat itulah Bahasa oleh Tuhan di turunkan. Tuhan mengajarkan Bahasa agar menjadi alat komunikasi hidup di Dunia.
" Dan Dia mengajarkan pada Adam nama-nama benda seluruhnya, kemudian mengumumkannya kepada Malikat lalu Allah berfirman" Sebutkanlah kepada Ku nama benda-benda itu jika kamu orang yang benar.
( Al. Baqarah 31 )
Jadi hal yang pertama Allah ajarkan adalah "Bahasa". Bahasa yang baik mencerminkan bahwa manusia memiliki daya pikir yang baik. Tampa ada Bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi dengan sesama manusia. Bahasa adalah rangkaian kata- kata menjadi Bahasa pengantar yang bertujuan untuk memberikan informasi baik berupa benda, pengetahuan, cerita yang sifatnya abstrak.
"Sesungguhnya Kami menurukan berupa AlQuran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya"
( QS. Yusuf 12:2 )
Artinya Bahasa Arab di ciptakan untuk manusia yang berada di wilayah Arab, maka Allah memberikan Bahasa Arab sebagai Bahasa untuk berkomunikasi antara orang Arab agar sama- sama mudah saling mengerti.
Bahasa Arab merupakan bahasa dan sekaligus menjadi kalam Tuhan, menjadi Bahasa ritual keagaman, menjadi tradisi dan budaya Islam.
Bahasa Arab digunakan turun-menurun oleh Bangsa Arab maka menjadi nilai budaya.
Bahasa Arab menyebar tidak hanya di pakai di wilayah Arab. Di Indonesia sendiri Bahasa Arab membudaya dalam belajar mengajar, beragama bahkan menjadi bahasa sehari-hari.
Kitab AlQuran diturunkan di Arab kepada Muhamad oleh Tuhan ke dalam hati Muhamad agar Muhamad memberi peringatan dan memberi pengajaran pada orang-orang Arab agar mudah di pahami. Kitab AlQuran tidak hanya untuk orang Arab, petunjuk dan larangan untuk seluruh alam, baik alam manusia dan alam jin sekalipun.
Bahasa Arab adalah bahasa AlQuran, di karenakan Bahasa Arab memiliki dan menampung makna pesan "Wahyu Ilahiyyah"
Sangat luas dan kaya.
" Kitab yang di jelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam Bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui.
( QS. Fushilat 41:3 )
Artinya: Manusia untuk dapat mengetahui dengan jelas isi dari ayat-ayat Allah, karena Bahasa yang di pakai adalah Arab, hanya orang yang paham dan bisa berbahasa Arab yang mengetahui arti, makna dari ayat- ayat AlQuran. Agar dapat memahami maka orang Sunda, Jawa, Padang, harus belajar bahasa Arab. Artinya ini cara Tuhan agar kita pintar, cerdas, mau belajar dan agar kita kaya akan Bahasa dan tidak sulit berkomunikasi antar daerah dan Bangsa lainnya.
" Hai Manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku- suku supaya kamu saling mengenal.
( QS Al Hujurat 13 ).
Ayat ini menyeru pada seluruh Manusia yang menunjukan kesamaan derajat di mata Allah dan tidak boleh manusia merasa tinggi dari manusia yang lain atau suku dan bangsa lainya, bahwa asal manusia adalah sama dari Allah yang menciptakan. Antara laki -laki dan perempuan tidak ada perbedaan dapat saling memberi, saling mengenal agar menjadi manusia yang Takwa pada Allah SWT, agar manusia saling merasakan kedamian, tentram, sejahtera hidup di Bumi.
Pada kondisi zaman ini Bahasa Arab dapat di terima di negara manapun, bahkan Bahasa Arab di pakai dalam spritual agama yaitu agama Islam. Tidak ada larangan dan masalah orang Indonesia mengunakan bahasa Arab dan tidak ada ayat atau pun pesan orang tua yang mengharamkan jika kita memakai Bahasa suku, daerah, ataupun bangsa lain.
Bahasa Sunda adalah Bahasa yang di gunakan oleh masyarakat Sunda. Bukti nyata bahwa Bahasa Sunda itu ada di bumi ini adanya prasasti batu tulis yang bertulisan aksara Sunda, adanya Naskah- Naskah kuno yang di tulis dengan aksara Sunda di daun lontar, nipah, daun kelapa yang di perkirakan abad 15. Pembendaharan Aksara Sunda dan Bahasa Sunda di pengaruhi juga aksara India, Jawa, bahkan Belanda dan bercampur bahasa Malayu. Yang mana yang dulu lahir kita kembalikan kepada Kuasa Tuhan, Tuhan yang Maha Mengetahui.
Dalam Bahasa Sunda ada tingkatan Bahasa ( Unduk Usuk Basa ), kosa kata yang di pengaruhi bahasa Jawa ( Unggah Unguh Basa ). Pada masa lalu, Bahasa Sunda banyak di gunakan dalam penulisan karyasastra.
Ada yang mengatakan Bahasa Sunda merupakan Indung( Ibu ) dari semua Bahasa di Dunia. Kata Sunda itu berasal dari kata "Sundayana"dengan Bahasa "Suryani" yang merupakan Bahasa pertama yang di turunkan. Sudayana yang artinya caang ku cahaya, nu nyaang salam sadayana" di karenakan Negara kita Indonesia ini merupakan wilayah yang banyak di sinari oleh cahaya Matahari.
Bahasa Sunda pun menjadi dasar dari adanya bahasa di negara lain, pembendaharaan kata ada yang sama dalam penyebutannya.
Bahasa dalam kamus Indonesia yaitu
BA HA SA yaitu merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang di gunakan oleh anggota masyarakat untuk berkerjasama, berinteraksi, mengidentifikasi diri.
Percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun
( Baik Budi ) dapat mencerminkan suatu Bangsa, Bahasa menunjukan sifat dan tabiat seseorang, baik buruk kelakuan menunjukan tinggi rendah asal atau keturunan.
Contoh : Bahasa keraton ( Bahasa dalam ) maka akan berbahasa sesuai ketentuannya.
Di Negara kita Indonesia ada Bahasa Nasional yang menjadi bahasa standar. Indonesia memiliki banyak Bahasa, Bahasa daerah, Bahasa Ibu, Bahasa kuno, Bahasa laut, Bahasa gunung, Bahasa nenek moyang dll. Dasar Bahasa Indonesia adalah Bahasa Melayu Semenanjung Malaka. Bahasa Indonesia karena perkembangan sejarah, kesepakatan Bangsa, yang di tetapkan dalam perundang- undangan, sehingga menghasilkan kesepakatan mencetuskan Bahasa persatuan yang menjadi bahasa resmi Negara Indonesia.
Pengakuan bahwa Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara Indonesia yang merupakan " Bahasa Persatuan" di cetuskan pada Kongres Pemuda 2 tanggal 28 Oktober 1928 yang menghasilkan "Sumpah Pemuda"
Pemuda dari pelosok negeri Indonesia berkumpul untuk merumuskan dan beriklar:
1. Bertumpah darah satu, tanah Indonesia.
2. Berbangsa satu, Bangsa Indonesia.
3. Menjunjung Bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia di sahkan sebagai bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan dengan di sahkannya Uandang-Undang Dasar 1945 sebagai UUD Negara Republik Indonesia yang termuat dalam Bab XV, pasal 36
Yang menyebutkan Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia, pasal tersebut merupakan pengakuan resmi oleh Nagara tentang simbol salah satunya yaitu Bahasa sebagai jati diri Bangsa dan indentitas NKRI.
Dalam UU 24 Tahun 2009 yaitu mengatur tentang -Bendera, yaitu Bendera Merah Putuh
-Bahasa, yaitu Bahasa Indonesia.
- Lambang Negara, yaitu Garuda Pancasila.
- Lagu Indonesia raya. Yaitu Indonesia Raya.
UU 24 Tahun 2009 mengatur dan menegaskan bahwa hal di atas adalah jati diri Bangsa dan Indetitas Negara Kesatuan Indonesia.
Bahasa itu adalah kodrat Tuhan dan banyaknya macam-macam Bahasa itu adalah bukti betapa Maha Kaya dan Maha Cipta Tuhan sekalian alam. Kita harus banyak bersyukur kekayaan Bahasa dengan jumlah 748 yang ada di Negara Indonesia adalah bukti nyata betapa Maha Cipta dan Maha Karyanya Tuhan.
Kita harus menghargai proses zaman berganti zaman. Menghargai leluhur dan nenek moyang kita yang sudah meninggalkan nilai kehidupan dan alat kehidupan berupa Bahasa dan lainya.
Sudah jelas dalam Firman Tuhan, bahwa Allahlah yang menurunkan Bahasa untuk kebaikan manusia hidup di muka Bumi. Selayaknya kita meneruskan perjuangan para pahlawan pemuda dahulu yang bersatu mencetuskan Bahasa sebagai permersatu.
Bahasa daerah tetap di pakai dan di lestarikan, bahasa Indonesia tetap di pakai sebagai Bahasa semua Nasional. Inilah kasih sayang Tuhan pada Kita manusia, kekayaan Nya di limpahkan pada kita. Kondisi zaman ini kita harus melatih dan dapat menambah kesadaran diri. Apa yang Tuhan turunkan adalah untuk kebaikan, jangan kita merubahnya menjadi keburukan. Hukum keburukan akan mendapat balasan keburukan.
Berhenti Agama, suku, Ras, Bahasa , Adat budaya di permasalahkan dan menjadi konflik, jadikan perbedaan itu adalah alat pemersatu.
Salam sejahtera pada semua mahluk Tuhan di alam semesta jagat raya.
Ingat Bahasa adalah Wahyu Tuhan, Tuhan yang Berkehendak.
Janganlah sampai Tuhan murka pada kita manusia atas keributan, kerusakan, konflik yang kita buat di muka Bumi.***