Penulis : Iwan Singadinata
Penulis sengaja menelusuri beberapa tempat diwilayah yang termasuk pemerintah daerah, seperti dari arah selatan kecamatan Cipatujah, Bantarkalong, Karangnunggal, Cibalong, terus kearah barat kecamatan Parungponteng, Sodong, Taraju, Puspahiang, Salawu, Mangunreja, serta berakhir di pusat pemerintahan kabupaten yang berlokasi di Bojongkoneng kecamatan Singaparna.Mengawali perjalanan dari pesisir pantai desa ciheras, sepanjang jalan dengan mengendarai kendaraan bermotor roda dua, masih banyak warga yang tidak lagi mengindahkan himbauan pemerintah yang berulang-ulang dilontarkan kepada semua pihak tanpa kecuali, agar selalu patuh membiasakan diri untuk secara terus-menerus melakukan (5 M) menjaga jarak dan menghindari kerumunan dari apa yang telah menjadi kekhawatiran serta musibah yang kini sedang melanda seantero negeri, pandemi covid-19.
Melihat kenyataan sepertinya, kepatuhan warga masyarakat sudah mulai terkesan luntur, menggunakan masker tampaknya hanya bagi orang-orang yang memang mengerti akan dampak bahwa ketularan dari Virus Corona akan melumpuhkan aktivitas serta mempercepat kematian, belum lagi adanya varian baru asal Negara Afrika Selatan yaitu OMICRON, yang menurut para ahli medis dari WHO ( World Health Organization ) United Nation atau Badan Perserikatan Bangsa Bangsa yang bermarkas di Negri Paman SAM sebuah istilah lain untuk Negara Amerika Serikat, menyatakan bahwa varian baru ini penularannya 500 kali lebih cepat, ditambah adanya virus HIV Aids, sungguh menakutkan!, sehingga membuat kita menjadi miris dan merinding mendengarnya.
Australia merupakan Negara Tetangga terdekat Indonesia, salah satu dari 12 Negara yang dinyatakan terdampak OMICRON, ketika WHO mengumumkan adanya varian baru yang sangat berbahaya.
*Dan kini di Ibukota Jakarta, Provinsi DKI walau masih dalam penelitian para ahli medis, 4 warga terserang jenis ini, menurutnya.
Satgas Covid-19 Pemkab apa tidak sebaiknya, melakukan razia masker pada masyarakat siang dan malam , termasuk bagi orang masuk ke wilayah setempat yang datang dari luar, penjagaan dan pemeriksaan oleh petugas ditapal batas kota segera dilakukan dan ditempatkan.
Penulis sering memperhatikan di Markas Besar Pemkab Tasikmalaya dan Sekretariat Dewan, para Pejabat Eselon dan ASN, begitu juga Bupati dan Wakil bila masuk kantor sepertinya tidak pernah membiasakan diri memberi contoh yang lain untuk mencuci tangan padahal alkes pendukung sudah tersedia.