Tasikmalaya, tindakmedia.com--Berawal dari miskomunikasi antara Ustadz Ali Nurwahid dengan Kepala Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten, Dede Egi Ramdhani, sehingga terjadi cekcok dan adu mulut, dimana akibat kejadian itu sempat terbentuk opini yang tidak sedap dan viral dimedsos. Seperti yang diunggah pada video yang berdurasi sekitar 2 menit lebih, ada sebuah pernyataan dari Ustadz Ali Nurwahid, dimana ia sudah diperlakukan tidak hormat oleh Kades Buniasih.
Otomatis video yang diunggah di medsos itu telah memicu dan membangkitkan sentimen keagamaan. Aksi solidaritas dari para ulama, Santri, dan umat Islam pun tumpah karena tidak terima seorang ustadz diduga telah dilecehkan dan dihina oleh seorang Kepala Desa Buniasih.
Ada pun persoalannya berawal dari pendataan Mesjid dan Mushola yang dilakukan oleh Ustadz Ali. Pada Selasa (30/11). Saat ustadz Ali datang ke Kantor desa untuk menyampaikan hasil pendataan, kades Egi sedang tidak ada. Ustadz pun menunggu diruangan desa. Namun setelah bertemu kedua nya terlibat cekcok adu mulut.
Ahir nya pada pukul 08.00 sekitar 100 orang dari kalangan alim ulama, santri, tokoh masyarakat, Ormas dan LSM, juga Muspika Kecamatan Kadipaten berkumpul di Pondok Pesantren Almunawarussolihin di Kampung Tagog, desa Buniasih, dimana sebelumnya massa dengan emosional berdatangan ke Kantor Desa Buniasih.
Namun atas kesadaran dan pertimbangan yang matang dari kedua belah pihak, yang didukung oleh Kapolsek Kadipaten, Koramil dan Camat Kadipaten, Ahir nya kedua belah pihak bisa duduk bersama dan melakukan Islah. Keputusan yang sudah ditanda tangani oleh Kades Buniasih dan Ustadz Ali itu diterima dan menjadi bukti untuk saling memaafkan dan sebagai komitmen untuk membangun kehidupan yang aman, damai, dan saling menghargai, Rabu (1/12) pada pukul 09.30 WIB.
Dari pantauan dilapangan dapat ditarik kesimpulan, bahwa dari kejadian itu semua pihak harus bisa mengambil hikmah nya, agar kedepannya tidak ada lagi kejadian seperti "Desa Cimuncang,Malausma". Semua pihak harus bisa sabar dan menahan diri, tentunya dengan tetap saling menghargai satu sama lain sebagai insan yang beriman dan takwa kepada Alloh SWT***Nang/ASB