Majalengka,mediatindak.com--Kepala Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma, H.M.Engkus, yang mengusir dan mencaci maki seorang mubaligh yang sedang memberikan tausiah diatas podium, ahir nya meminta maaf kepada mubaligh yang bernama Kyai Dede Emo Abdul Basith. Rabu(3/11/21).
Ada pun kejadian penghinaan dan pengusiran itu, menurut narasumber yang hadir pada acara pengajian dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampung Cimuncang itu, yaitu saat Ajengan (Mubaligh/Da'i) tengah memberikan tausiah tentang sipat kepemimpinan yang jujur, adil, dan amanah seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, tiba tiba Engkus berdiri dan langsung menghardik sang Kyai Dede Abdul Basith.
Sikap Kepala Desa yang tiba tiba berubah menjadi beringas itu menurut narasumber tersinggung olah pernyataan yang disampaikan sang Kiai, apalagi yang mengundang Kiai rival politik pada ajang Pilkades yang lalu.
Kejadian yang viral di media sosial itu, dengan jelas memperlihatkan bagaimana HM.Engkus dengan suara lantang menunjuk nunjuk Kiai, mencaci dan mengusir Kiai sambil berdiri. Para mustami yang hadir pun hanya bisa bengong melihat kejadian yang luar biasa itu.
Pada ceramah di Kampung Cimuncang, desa Cimuncang, Malausma, Kabupaten Majalengka itu, KH Dede Muksit membahas kepemimpinan model sekarang yang sudah tidak selaras lagi dengan teladan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yang adil, jujur, amanah, dan bijaksana. Bersih dari praktek korupsi dan kongkalingkong alias kolusi. Bahkan sering lupa kepada rakyat yang mendudukkannya sebagai pemimpin.
Atas sikap dan perbuatan HM.Engkus yang berani menghardik Kiai saat memberikan Tausiah, maka reaksi pun ramai berdatangan dari berbagai kalangan umat Islam yang merasa terhina dan tersinggung oleh sikap Engkus. Baik di dunia maya, mau pun di dunia nyata, semua nya mengutuk dan menyesalkan sikap Kuwu Engkus. Terutama para Ulama dan Santri juga tokoh masyarakat yang ada di Tasikmalaya sebagai tempat domisili Kyai Dede Emo Abdul Basith.
Maka pada Rabu(3/11/21) para santri, dan ulama dari Tasikmalaya, juga Majalengka dan Ciamis mendatangi Polres Majalengka untuk melaporkan tindak pidana penghinaan Engkus, terhadap agama Islam dan perbuatan tidak menyenangkan kepada alim ulama.
Lihat Video :
Massa dari berbagai pesantren di Tasikmalaya pun sudah siap untuk menggeruduk Kepala desa Engkus yang dinilai sangat arogan dan sewenang-wenang. Namun ahir nya Kuwu Engkus yang di mediasi oleh Polres Majalengka, meminta maaf kepada Ajengan Dede Abdul Basith, juga kepada seluruh umat Islam yang ada di Tasikmalaya khusus nya, dan umat Islam Indonesia.
Dengan lapang dada, pada pukul 12.30.00 WIB, diruangan Sat Intelkam Polres Majalengka, HM.Engkus memohon maaf kepada Ajengan Dede Emo Abdul Basith, sesepuh Ponpes Al Maksum Kampung Cibuyut, Kertamukti, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Kyai Dede pun memberikan maaf atas kesalahan Kades Cimuncang HM. Engkus.
Islah kedua belah pihak yang dilakukan didepan aparat Kepolisian Polres Majalengka itu disaksikan perwakilan alim ulama, Santri, dan perwakilan pemerintah desa, Kecamatan Malausma***DAD/ ASB/ NNG
.