Majalengka Media Tindak.com--Konon pada mulanya Desa Palasah merupakan suatu perkampungan yang luas dan dipenuhi pepohonan hutan yang salah satunya yaitu Pohon PALASAH, dan dari itulah Nama Desa Palasah diambil karena banyak sekali manfaatnya, disamping daunnya bisa dijual untuk pembungkus Nasi, pohonnya juga digunakan untuk tiang Rumah.
Konon menurut cerita pada waktu itu Desa Palasah dipimpin oleh seorang Tokoh Masyarakat bernama Bapak EWONG/RAWEUN, banyak sekali kecaman dan ancaman dari pihak kolonial Belanda yang waktu itu menjajah Negara Kita (Indonesia). akibat beratnya tugas yang harus diemban, akhirnya kepemimpinan dibagi tiga yaitu, Bapak Ewong/Raweun memimpin wilayah Antranaya, Bapak Narilem memimpin Wilayah Banggala dan Bapak Tapa memimpin Wilayah Jagawana.
Pada masa penjajahan kolonial Belanda, Desa Palasah mengalami Delapan(8) kali kepemimpinan. Pada Tahun 1960 kehidupan masyarakat Desa Palasah berangsur membaik dan aman serta kondusif dan pada Tahun 1961 dilaksanakan pemilihan Kuwu yang pertama, dan waktu itu terpilih menjadi kuwu adalah Bapak H.Abdul Rohman, beliau memimpin selama 17 Tahun dan pada akhirnya Tahun 1981 Desa Palasah dimekarkan menjadi Dua yaitu, Desa Palasah dan Desa Mekarjaya.
Seiring berjalannya waktu hingga sekarang Desa Palasah dipimpin oleh seorang Kepala Desa, yaitu Cucu Sutarna, yang memiliki jiwa muda dan sudah berpengalaman di bidang birokrasi pemerintahan Desa, karena, sebelum menjadi Kepala Desa Depinitif, kuwu Sutarna sudah menjabat menjadi Sekertaris Desa, yang artinya, pengalaman dirinya di Pemerintahan Desa sudah tidak diragukan lagi oleh masyarakat Desa Palasah kecamatan Kertajati kabupaten Majalengka.
Desa Palasah yang memiliki luas wilayah sekitar 1.149.846 hektar dan terbagi 3 Dusun,7 RW dan 15 RT, kali ini dalam pantauan Awak Media TINDAK, keberadaan Desa tersebut mengalami kemajuan cukup signifikan. Selain Bangunan Kantor Desa nya yang refrentatif hingga sejumlah Perangkat Desa/Pamong nya selalu bersinergi dan pro aktip dalam melayani masyarakat baik, dalam hal Administrasi maupun pelayanan dalam setiap pembangunan di Desa.
Hal ini tentu saja, tidak terlepas dari peranan penting seorang kepala Desa Cucu Sutarna yang selalu mengutamakan pelayanan kepada masyarakat, dan tidak terlepas dari transparansi dalam setiap pelaksanaan pembangunan yang di danai baik, dari Pemerintah Pusat, Provinsi Maupun Pemerintah Kabupaten Majalengka.*** (Yan)
