MEDIA TINDAK.COM, TASIKMALAYA-- Nasib petani di Pasir Bongas, Ciketik, kampung Kaparawan, desa Lengkongjaya sangat memprihatinkan. Kondisi tanah yang kering akibat kemarau diperparah lagi oleh pandemi corona, sangat kentara sekali betapa susah nya hidup di Kampung dengan mengandalkan hasil tani dalam rentang waktu yang panjang.
Era pasar bebas yang membebaskan ekspor impor komoditas barang, baik dari produk perkebunan atau pertanian, ahir ahir ini sangat memukul kaum petani karena harus bersaing dengan hasil tani dari China, Amerika Latin, Australia, atau negara negara Asean.
Mak Emin saat ditemui TINDAK di kebun singkong nya hanya bisa menahan dagu sambil menceritakan harga Singkong yang anjlok sampai Rp.1000/Kg nya. Padahal Mak Emin untuk bisa memanen Singkong itu harus menunggu sampai satu tahun lama nya.
Mungkin bagi yang terdaptar di Dinas Sosial, hanya berharap kepada BLT, KH, BPNT, dan bantuan pemerintah lainnya.***Yantos