Tidur Saat Ada Tamu yang Datang
Bekasi,MediaTindak.com--Kabid jelas mengalami kesulitan menertibkan anak buahnya, bila sang anak buah orang nya Kadisdik. Sehingga terasa kesan sang anak buah si Kabid merasa pede dan merasa kebal hukum dan tak peduli tamu, terlebih wartawan dan LSM.
"Dia kan katanya orang nya Kadisdik, makanya Kuwatno sesukanya di sekolah ini," ujar Johannes, eks Direktur LSM Garuda. "Bagi Kuwatno, Si Kabid dianggap enteng sehingga layak dilapor ke Bupati," ujar Johannes yang juga aktivis pemberantas korupsi lewat lembaganya.
Terasa kesan dia juga kurang mengdukasi anak buah nya, bagaimana sikap yang baik menjamu tamu. Sehingga stafnya cuek dan masa bodoh pada tamu. Tiduran terus walau tamu datang. Itulah akibat dia merasa dan anggar jago karena dijuluki orangnya Kadis. Gimana kalau Kuwatno itu orangnya Bupati, kata Johanes, mantan salah satu pimpinan LSM Permata yang kini aktivis lingkungan di kawasan industri.
Selain tidak sudi menerima wartawan dan LSM, walau sudah minta tolong ke K3 S dan ke Ade kepala sekolah SMPN 1 Cikarang Timur temannya sesama kepala sekolah di Sub Rayon yang sama, tidak digubris Kuwatno.
Untuk membuktikan betul atau tidak dia orangnya Kadisdik, akan kita uji penggunaan dana BOS Pusat yang diterimanya tahun 2020. Sebab laporan progres realisasi BOS untuk perawatan sekolah Kuwatno menghabiskan Rp 270.000.000, sementara sekolahnya kurang terawat dan kunci pintu ada yang diikat dengan tali rapiah.
"Melihat realisasi Bos keseluruhan, sekolah SMPN 3 Cikarang Timur layak diaudit ulang BPK," ujar Gudman Sitanggang, yang sudah puluhan tahun pengalaman di LSM yang membidangi pemberantasan korupsi.
"Akan kita lapor," ujar Sitanggang yang merasa dibohongi K3S, dipersilahkan ke SMPN Ciktim, sementara sang Kepsek entah ngacir ke mana. ***A. Purba