Sebagai Rasa Syukur Karangtaruna dan Warga Dusun Leuwihalang, Gelar Perlombaan Dalam Menyambut HUT RI Ke-76

Kab. Tasikmalaya Utara, mediatindak.com - Semarak peringatan HUT Kemerdekaan Ke-76 RI berlangsung dengan meriah di lapangan Dusun Leuwihalang Desa Guranteng. Pasalnya, Karang Taruna Gemilang Leuwihalang bersama warga merayakannya dengan lomba 17-an yang sudah biasa di gelar.

Masyarakat biasa merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia dengan upacara bendera dan mengadakan berbagai macam perlombaan. Beberapa lomba yang sering diadakan tiap 17 Agustus, yakni balap karung, makan kerupuk, dan lainnya.

Bertempat Di lapangan Bola Voli , lomba 17-an diikuti oleh puluhan warga muda dan dewasa. Selain membuat lomba balap karung, makan kerupuk, putsal, warga juga menggelar lomba lainnya. Tampak antusias anak-anak dan warga yang tinggi mengikuti kegiatan ini.

Seusai perlombaan, Karang tatuna Gemilang Leuwihalang pada malam harinya menggelar, Tausiyah (Pengajian), dan pembagian hadiah perlombaan yang sudah di laksanakan pada siang harinya, selesai acara di tutup dengan nonton bareng layar tancap film film perjuangan.

Redi Ketua Pemuda Gemilang Leuwihalang mengatakan, Di tengah pandemi copid-19, Hari Kemerdekaan Indonesia di dusun Leuwihalang biasanya lebih meriah dari pada hari ini. Tapi kali ini  Kegiatan dan perlombaan juga di batasi karena situasi saat ini kita sedang di Landa wabah covid-19, tapi walaupun di kampung kita tetap lakukan prokes.

Lanjut Redi Peringatan HUT Kemeredekaan Republik Indonesia, sangatlah penting bagi masyarakat indonesia, yang dimana jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 untuk itu setiap tahun akan diadakan perayaan HUT kemerdekaan Rebuplik Indonesia sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan mengenang kembali jasa para pahlawan yang ikut serta dalam proses kemerdekaan Indonesia.

"Sudah seharusnya kita bersyukur karena hari ini kita hanya menerima dan menikmati hasil dari perjuangan para pahlawan kita, dimana kita dengan bebasnya menikmati kemerdekaan tanpa batasan dan hidup dengan aman tanpa adanya penjajah. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya hidup dengan keterbatasan dalam berkarya, dijadikan budak layaknya binatang," ungkap Redi

"Namun dengan semangat yang membara para pahlawan kita mampu bangkit dan melawan para penjajah dan memerdekakan negara tercinta, merebut kembali apa yang seharusnya sudah menjadi milik kita. Berbicara tentang kemerdekaan, sudah menjadi tradisi masyarakat untuk berpartisipasi dan mengadakan berbagai macam lomba". Pungkasnya.

Reporter : Redi RH