TASIKMALAYA.MEDIA TINDAK.COM---Program Pembangunan Taman harus terkonsep, dan memperhatikan dari segala aspek yang mendukung.
Bukan hanya dari aspek keindahannya saja, namun juga dilihat dan dipikirkan dari aspek fungsi dan kegunaan yang berdampak baik untuk lingkungan dan masyarakat sekitar.
Bilamana pembangunannya tidak memenuhi kriteria perencanaan yang matang, terkesan asal-asalan, tentu masyarakat akan bersak-waksangka tidak baik.
Pembangunan taman yang berada dilingkungan komplek perkantoran Setda Bojongkoneng, akan menjadi sia-sia, bila dibuat dari sebuah konsep yang tak jelas dan tidak ada tujuannya untuk apa ?.
Seperti : 1. Taman disamping kanan Kantor BAPPEDA tidak ada kerapihan penyelesaian.
2. Taman Hijau lansia..
3. Taman Wisata Ciwulan Yang Dulu Disebut Gedung Kaca.
Sebuah konsep salah kaprah yang ketara nyata Taman Wisata Ciwulan yang lokasinya berada paling sudut kiri belakang komplek, sejak pembangunannya hingga kini, tetap dibiarkan merana tak' terurus, padahal dipinggiran sungai Ciwulan yang tak pernah surut air bila musim kemarau panjang.
Yang menjadi pertanyaan dari berbagai tokoh masyarakat, yang ada disekitar maupun diluar lingkungan, pembangunan taman itu sia-sia, dan bisa dikata tak ada faedahnya.
Seperti diketahui dari sumber-sumber yang berkompeten bahwa pembangunan Taman Wisata Ciwulan dari Dana Aspirasi Provinsi yang dibawa oleh seorang anggota parlemen Provinsi Jabar, dengan PAGU kisaran rupiah sebesar 2 1/2 Miliar.
Dalam pelaksanaan pembangunan ketika itu, salah satu Kabid di Disparpora menguraikan, bahwa dinas menerima dana aspirasi kurang-lebih 2,3 Miliar serta telah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RAB, ujarnya.
Taman Wisata Ciwulan dibangun diatas tanah milik pemerintah daerah, sampai saat ini masih tak ter-urus, dimungkinkan sebuah program yang mubazir dan tak berguna.***Iwan Singadinata
