Garut,media tindak.com-----Meski dalam suasana Corona yang terus mendera sosio ekonomi bangsa Indonesia, ternyata masih ada geliat kehidupan ekonomi yang terus bertahan. Bermodal kesabaran, ketekunan dan kerajinan, terus bertahan dan bisa eksis merambah ranah bisnis regional dan internasional.
Itulah yang tengah berjalan di Kerajinan Bambu milik Yayasan Selaawi Raksa Mandiri, di Kampung Pulosari, desa Selaawi, Kecamatan Selaawi. Di unit usaha kerajinan bambu itu, awak media TINDAK masuk ke bengkel kerajinan bambu untuk melihat hasil produksi dari bambu, seperti anyaman bambu, sangkar burung, kandang hewan, topi kepala (dudukuy), lampion, alat alat untuk Hotel, kafe dan restoran, alat rumah tangga juga hiasan, bahkan saung dan gazebo dari bambu.
Menurut Kang Utang selaku ketua unit kerajinan bambu, kerajinan yang asli terbuat dari bambu itu selain untuk memenuhi pesanan dalam negeri, juga di ekspor ke luar negeri seperti ke Korea, Thailand, Singapura, dan Australia.
Yayasan Selaawi Raksa Mandiri yang dipimpin oleh H.Saripudin, memang inovatip dan kreatip, selain getol melakukan bakti sosial bagi masyarakat miskin, juga terus berupaya membangun ekonomi kreatif yang berkesinambungan, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar Selaawi, Garut Utara.
"kami disini menghimpun para pengrajin yang tersebar di wilayah Selaawi, dimana mereka mengerjakannya dirumah masing masing dan menjual nya kesini. Kami bekerjasama dengan Bumdes dalam memproduksi dan memasarkannya" papar Utang bangga.
Yayasan ini didirikan oleh tokoh masyarakat dengan pemerintah Kecamatan Selaawi. Dimana keberadaan Yayasan Selaawi Raksa Mandiri yang sudah berdiri selama empat tahun ini sudah dapat dirasakan manfaat nya oleh masyarakat, baik secara moril maupun materil.***Dad/Tos