TASIKMALAYA.mediatindak.com---- Pegawai Staf bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif, Yuni. SE. Pengembangan dan pengelolaan parawisata di kabupaten, sudah seharusnya menempatkan pegawai yang memiliki latar belakang dan menguasai tentang kepariwisataan, Yuni juga menambahkan maksudnya setiap pegawai secara individu maupun kelompok dalam melakukan pekerjaan, punya *ide prestasi* yang bisa diharapkan dan menunjukkan kemampuannya, kata Yuni.
Menurut Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disparpora Taufik SE. MSI, dalam obrolan santai di ruang kerjanya, saat penulis menanyakan perkembangan, mengenai sejauh mana yang bisa dijual distinasi wisata diwilayah kabupaten, dia mengatakan memang sepenuhnya diakui, bahwa program yang sudah dijadikan pemenuhan pengembangan sektor untuk menarik para wisatawan domestik saja, sudah terasa banyak kesulitan, pungkasnya.
Seperti contoh ungkap Taufik, tempat ziarah Pamijahan, sebelum pandemi Covid-19, sangat ramai dikunjungi para peziarah lokal dan domestik, kini berkurang dikarenakan selain aturan protokol kesehatan yang harus ditempuh. Itu membuat peziarah yang datang dari luar daerah, tentunya akan berpikir dahulu termasuk juga warga masyarakat setempat. "Apakah mereka yang datang dari daerah zona merah," kata dia.
Namun dalam suatu pekerjaan yang sudah dipercaya/diamanatkan pemerintah, khususnya pemerintah daerah, solusinya adalah melakukan berbagai upaya secara terus menerus untuk mensiasati agar sektor (PAD) ada pemasukan ke KAS Daerah, imbuh Taufik.
Lain halnya dengan pegawai Staf bidang Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Yuni. SE. Pengembangan dan pengelolaan parawisata di kabupaten, sudah seharusnya menempatkan pegawai yang memiliki latar belakang dan menguasai tentang kepariwisataan. Yuni mengatakan setiap pegawai secara individu maupun kelompok dalam pekerjaan, agar supaya punya ide dan prestasi yang bisa diharapkan dan menunjukkan kemampuannya, Yuni berkilah.
Kedua ASN ini juga sepakat, untuk Anggaran Peruntukan Parawisata sebaiknya lebih besar dari sebelumnya, sarana dan prasarana penunjang tidak terkesan asal-asalan, promosi wisata yang ada di kabupaten Tasikmalaya, terus dilakukan, begitu juga yang akan dijadikan ikon wisata daerah elegensasinya abadi. Semoga.**Iwan Singadinata