TASIKMALAYA, mediatindak.com----- Kabid Linjamsos Rahmat melalui Whatsapp penulis yang dikirim pada tanggal (5/6) jam.16.28.WIB dan hari ini Jumat (11/6) jam 7.49.WIB.
Isi dari WA pertama, dalam bahasa daerah "Kumaha ieu teh....gara-gara berita ieu jadi kalah beuki riweuh...justru malah daratang tiditu ti dieu.." (bagaimana nih..gara gara berita ini malah semikin kisruh...justru datang dari sana sini)
"mun erek ngaberitakeun konfirmasi heula,"(kalau mau memberitakan harus konfirmasi terlebih dahulu).
Padahal pemberitaan sudah dilakukan konfirmasi terlebih dahulu, namun saat mau dikonfirmasi kembali tentang kekisruhan anggaran pengadaan gerobak TA. 2020, beliau mengaku sedang diluar kota, tapi sebenarnya masih berada di kantornya.
Isu miring adanya dugaan korupsi dibidang yang ditanganinya, khususnya pengaadaan gerobak peruntukan 180 KPM-PKH yang seharusnya menerima.
Menurut nara sumber yang siap dikonfrontir mengatakan, hanya 50 porsen, dengan lantang setengahnya lagi kamana?, dan menambahkan honorarium pendamping juga tidak dibayarkan, ujarnya dengan rasa kesal bercampur mangkel.
Seorang jurnalis media mingguan dan online, sangat gemas dengan tingkah laku Rahmat berapa kali dihubungi melalui telepon ponselnya tidak dapat dihubungi alias tidak aktif, dan berjanji akan terus mengusut sampai pihak aparat berwenang (Kejari), waktu itu juga pernah kepala seksi kemiskinan Sdr. ASKO memintanya untuk tidak melaporkannya dulu, dia menambahkan.
Wartawan kawakan yang dikenal dengan sebutan Bang UGE, minta semua jurnalis untuk menulis dugaan korupsi yang dilakukan ASN bidang Linjamsos. Semoga tirai terselubung menjadi kenyataan yang terungkap.***Iwan Singadinata