TASIKMALAYA. mediatindak.com----Disadari atau tidak, mau tak mau ledakan informasi saat ini, memiliki dampak buruk bagi masyarakat yang tak awas dalam menelaah informasi yang diterima, baik didapat dari internet, media sosial, maupun media digital lain, yang pada akhirnya, masyarakat dihadapkan pada sebuah fenomena yang disebut sebagai ledakan informasi (information explotion), yakni keadaan yang mana informasi begitu melimpah hingga sulit dikendalikan.
Keterbatasan kemampuan yang tak memadai, khususnya membaca serta memilah informasi, dapat membuat masyarakat terjebak dalam informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
Sudah saatnya budaya minat baca dilingkungan pegawai Pemkab Tasikmalaya digalakkan untuk memberikan contoh pada masyarakat yang ada di wilayahnya.
Penulis sering melihat staf pegawai yang tugas kesehariannya di-kantor sekretariat daerah dan SKPD, diruang kerjanya sedang asyik bermedsos ria didepan computer atau handphone seluler, terutama pegawai wanita biasanya bermain fb, Instagram dan membuka aplikasi untuk bershoping bila ada penawaran barang yang baru.
Gambaran seperti inilah, mengusik hati penulis ingin mengkritisinya, seperti riset UNESCO menyebutkan bahwa Indonesia berada di urutan kedua dari bawah dalam hal "minat baca"
Menurut riset dalam tajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca ini.
Posisi ini persis berada di bawah Thailand yang menduduki peringkat ke-59 dan di atas Bostwana di peringkat ke-61, menyedihkan bukan!.
Ironis sekali minat baca yang sangat rendah ini, terbalik dengan penggunaan internet dan media sosial di Indonesia, jumlahnya justru sangat signifikan. Aktif menggunakan komputer dan handphone menjadi pemicu lonjakan penggunaan internet dan sosial media di Indonesia.
Seandainya kebiasaan para pegawai, terus-menerus dibiarkan tanpa ada itikad baik ingin berubah, cukup sulit perkembangan berkemajuan di-kabupaten Tasikmalaya, rasanya "Tasik Hebring (Hebat)" hanya slogan kosong belaka.
Iwan Singadinata.