-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Sejuta Kepedihan Sejarah Panjang Bangsa Palestina Tak Pernah Terhenti. (bagian kedua Tamat)

Senin, 24 Mei 2021, Senin, Mei 24, 2021 WIB Last Updated 2021-05-24T00:48:33Z

                    Iwan Singadinata

Sejak Kapan Yahudi Mencaplok Tanah Palestina?? 

Konflik Israel-Palestina adalah sejarah kelam dunia. Nafsu Israel mencaplok tanah jadi muaranya. Israel menghalalkan segala cara untuk merebut tanah Yerusalem --yang oleh paham zionis-- dianggap tanah tak bertuan.


Pemerintah Israel lebih peduli dengan perluasan wilayah, ketimbang perdamaian. Peristiwa Yawn an-Nakba (hari bencana) pada 14 Mei 1948 jadi puncak sekaligus awal mula konflik abadi di era modern.


Negara Israel menganut prinsip seluruh wilayah Palestina adalah kampung halaman semua orang Yahudi. Dalam artian, Israel memiliki peraturan yang membolehkan akuisisi tanah untuk kepentingan warga Yahudi.


*Dalam buku Jejak-Jejak Juang Palestina karya Musthafa Abd Rahman dijelaskan, dua peristiwa sejarah yang menjadi fondasi pencaplokan tanah Palestina itu berkisar pada 1900-an.

*Pertama, peristiwa Perjanjian Sykes-Picot pada 1916 antara Inggris dan Prancis.


Inggris dan Prancis membagi peninggalan Dinasti Ottoman di wilayah Arab. Pada perjanjian tersebut ditegaskan bahwa Prancis mendapat wilayah jajahan Suriah dan Lebanon, sedangkan Inggris memperoleh wilayah jajahan Irak dan Yordania. 


Sementara itu, Palestina dijadikan status wilayahnya sebagai wilayah internasional.

Kedua, peristiwa sejarah Deklarasi Balfour pada 1917. 


Perjanjian ini menjanjikan sebuah negara Yahudi di tanah Palestina pada gerakan zionisme. Di bawah payung legitimasi Perjanjian Sykes-Picot dan Deklarasi Balfour tersebut, warga Yahudi di Eropa mulai bermigrasi ke Palestina pada 1918.


Pada awal 1930-an, gerakan Zionis di Palestina berhasil mendapat persetujuan pemerintah protektorat Inggris untuk memasukkan imigran Yahudi ke Palestina secara besar-besaran.

Reaksi rakyat Palestina saat itu tegas. Mereka akhirnya melakukan mogok total pada 1936.


Negara-Negara Arab, atas permintaan Inggris, membujuk pemimpin spiritual Palestina, Muhammad Amien Huseini, agar menginstruksikan kepada rakyat Palestina mengakhiri aksi mogoknya. Sewaktu itu, pemerintah protektorat Inggris menjanjikan bakal menyelesaikan masalah Palestina bila Amien bersedia menggunakan pengaruhnya terhadap rakyat Palestina.


Pemerintah Inggris bersama delegasi Palestina mengadakan kongres pada 1946-1947. Namun, sayangnya, kongres tersebut tidak menghasilkan keputusan apa-apa tentang Palestina.


Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) kemudian membentuk komite khusus untuk mencari penyelesaian masalah Palestina. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan studi lapangan, komite tersebut mengajukan dua usulan. Pertama, membagi dua tanah Palestina untuk Yahudi dan Arab, tetapi dengan adanya kesatuan sistem ekonomi.


Meski tak seluruh negara di dunia mengakuinya, negara baru bernama Israel itu pun berhasil masuk menjadi anggota penuh PBB. Inilah perampokan dengan "telanjang mata" tanah Palestina yang menyisakan duka bagi masyarakat Palestina.

*Sumber : dari berbagai literatur dan pustaka pribadi***Iwan Singadinata.

Komentar

Tampilkan

  • Sejuta Kepedihan Sejarah Panjang Bangsa Palestina Tak Pernah Terhenti. (bagian kedua Tamat)
  • 0

Terkini