Bekasi, MediaTindak.com-------Sekolah mana pun, baik sekolah milik pemerintah, maupun sekolah swasta patut dipertanyakan bila masih marak pungutan kepada siswanya. Baik pungutan SPP bulanan, uang bangunan, seragam anak, dan buku Bos. Sebab sekolah penerima dana BOS Pusat dan Propinsi untuk SMA/SMK telah dibantu pemerintah selaras dengan kebutuhan sekolah. Namun masih ada saja sekolah yang berani melakukan pungutan dengan ragam alasan dan usahanya kepada siswanya.
Seperti yang terjadi di sekolah MAN Cikarang Utara yang dipimpin H.Amal Basyari saat ini. Sekolah ini menurut para orang tua siswa, khususnya siswa kelas 10 masih membayar SPP bulanan Rp 200.000 per bulan, dan saat rapat komite dianjurkan/disepakati uang seragam Rp 950.000 dan yang aneh ada uang bangunan Rp 1.000.000 kepada siswa baru kelas 10.
Entah mau membangun apa, sementara sekolah ini sudah punya bangunan yang megah. Kalau pun masih kurang masalah bangunan adalah tanggung jawab negara, bukan orang tua siswa. Bagi siswa kelas 11 dan 12 hanya iuran SPP tetap jalan.
Orang tua jelas resah karena masih suasana KBM Daring dan himpitan ekonomi akibat wabah covid 19 masih berlangsung sudah lebih satu tahun. Biaya seragam 950.000 dan uang bangunan satu juta sangat berat pak, ujar para orang tua siswa kelas 10 , sebab anak mereka masih diwajibkan bayar SPP 200.000 per bulan. Lantas bantuan pemerintah ke mana? Dana BOS dari Pusat untuk siswa dikemanakan ? Kata para orang tua siswa usai rapat komite beberapa waktu lalu.
Menurut H.Amal Basyari adanya pungutan 1.000.0000 per siswa untuk melengkapi sarana belajar, termasuk infokus sebagai persiapan belajar/KBM tatap muka nanti bila sudah tiba waktunya selaras anjuran pemerintah. Gubernur dan Kementerian agama dipandang perlu menyikapi sekolah MAN yang semaunya menciptakan pungutan kepada orang tua siswa di saat wabah covid 19
yang masih meresahkan. Media Tindak akan menanyakan dan menyikapi ini hingga ke tingkat Kementerian Agama, demi terciptanya keadilan pendidikan untuk para siswa, anak bangsa yang tengah bergumul menimba ilmu.** (Purba/Tanggang)
