Oleh : Iwan Singadinata
TASIKMALAYA.MEDIA TINDAK.COM---- Kampung Tanglar Desa Tenjonagara Sangat Baik Untuk Dijadikan Destinasi Wisata di kabupaten Tasikmalaya, terutama untuk perekonomian warga desa wisata, kini menjadi sangat penting dalam kerangka pengelolaan sumberdaya budaya dan pariwisata.
Pembangunan Desa Wisata sangat penting untuk memberdayakan masyarakat agar dapat berperan sebagai pelaku langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian dalam menyikapi potensi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata di wilayah desa. Tujuannya, agar dapat berperan sebagai pengelola yang baik para wisatawan yang berkunjung, serta memiliki kesadaran, peluang dan kesiapan akan manfaat yang dapat dikembangkan dari kegiatan pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat pedesaan.
Pengembangan perekonomian pedesaan di kabupaten Tasikmalaya, terutama untuk desa wisata, kini menjadi sangat penting dalam kerangka pengelolaan sumberdaya budaya dan pariwisata.
Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan tersebut harus digaris bawahi bahwa kegiatan budaya dan pariwisata adalah sumberdaya keunikan lokal baik berupa fisik maupun non fisik, khususnya untuk nilai-nilai adat dan tradisi, yang melekat pada tradisi masyarakat itu sendiri. Di sisi lain komunitas lokal yang hidup akan tumbuh berdampingan dengan suatu obyek wisata, sehingga menjadi bagian dari sistem ekologi yang saling terkait dengan sumberdaya budaya dan pariwisata.
Selain itu manfaat lainnya adalah dapat menghidupkan budaya, tradisi atau lingkungan adat sebagai salah satu komoditas wisata budaya lokal yang juga menjaganya agar tetap lestari.
Konsep pembangunan desa wisata Kabupaten Tasikmalaya sebaiknya 3 in 1. Mengapa demikian?
Salah satu contoh Kampung Tanglar, Desa Tenjonagara, Kecamatan Cigalontang, mempunyai luas lahan sekitar 2 ha yang belum dimanfaatkan untuk dijadikan tempat wisata. Padahal, sekurang-kurang sudah 200 wisatawan lokal yang datang kesini setiap minggunya, namun sayang pihak pemerintahan desa, belum dapat banyak dalam pengembangannya.
Tokoh pemuda Arif Hidayat dengan ketua RT setempat Sumiat sudah berulangkali melakukan upaya upaya dengan warga dilingkungannya, untuk membenahi, menjaga keasrian, kenyamanan dan keindahan serta merapihkan jalan yang akan menjadi tujuan pengunjung.
Arif punya cerita ringkas saat penulis tanya tentang keistimewaan tempat yang setiap harinya, baik orang tua, muda-mudi, anak-anak sekolah bahkan para santri.
Pertama, pengunjung yang datang ingin rileksasi dengan kesejukan, camping, makan nasi liwet bersama dan berenang di sungai cibangun.
Kedua , mandi di air mata air yang tak pernah terhenti walau kemarau panjang meskipun, yang menjadi keistimewaan adalah sumber pengobatannya, percaya atau tidak bagi yang sudah berumah tangga yang masih belum punya keturunan atau kaum Adam yang kurang minum lagi, Alhamdulillah mereka yang pernah dan mandi atas ijin Yang Maha Kuasa terpenuhi maksudnya. Ketiga, berdoa di makom leluhur tokoh pengobatan tradisional Eyang Wirakanda.
Menurut Arif pengembangan desa wisata yang ada dikampung Tanglar bila pengelolaannya dilakukan dengan baik, serta jadi dasar konsep diatas, destinasi wisata 3 dalam 1 adalah suatu inovasi baru desa wisata.***Iwan Singadinata