TASIKMALAYA.mediatindak.com---Siapa sangka Ade Hernayadi bersama istri, warga kampung padakembang desa Padakembang kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya bisa merawat, mengurus dan membiayai anak yatim, walau tidak ditempatkan dirumahnya, karena keterbatasan pendapatan dan pemberian yang diterima.
Sebetulnya semuanya ada 30 orang anak yatim dan 9 orang jompo yang berada dikampungnya tempat dia tinggal, bahkan satu RT, cuma kemampuan yang betul-betul dapat terurus hanya sebanyak 12 orang anak, sedang yang lain sekedarnya saja, itu juga bila mereka sakit dan bila ada yang sangat membutuhkan sekali, terutama ada yang meninggal dan kebutuhan Hari Raya, diperhatikan juga.
Ade yang dikenal dengan sebutan “ Sikeling Dari Padakembang “, tubuhnya tak tinggi namun kekar berisi, warna kulit hitam legam, ia seorang pegawai tenaga honorer dari Satuan Polisi Pamong Praja pemkab setempat, namun ia berhati mulia karena mau berbagi dengan Si Miskin.
Mulai berkiprah di Satpol PP pada tahun 2005 dengan mendapat honorarium awal perbulan sekitar 85 ribu rupiah, ada peningkatan naik menjadi 250 ribu, lalu 400 ribu, sampai 750 ribu dan kini di tahun 2017, mendapat 1.390 ribu rupiah.
Singkat cerita Ade dibesarkan dikampung Pamijahan, dan memang keturunan dari keluarga tempat banyak orang berziarah yang datang dari pelosok nusantara.
Setelah akil baliq, ade dibawa dan dibesarkan oleh Rd. Sani Nata Wijaya Kusuma, Guru Besar dan pendiri Padepokan Pajajaran, sebuah perguruan silat yang beralamat dikampung Adawarna desa Sirnajaya kecamatan Sukaraja, disini pula tempat para pendiri Sukapura memulai dan merintis pemerintahan dan cikal bakal dari bagian sejarah kabupaten Tasikmalaya.
Kemudian hijrah ke Bekasi yang merupakan tempat kali pertama bekerja sebagai kuli buruh harian pasar, dan tinggal didaerah Tambun, sehingga dunia hitam dapat dikenalinya, setelah beberapa tahun karena tak sepaham dengan ilmu yang didapat saat dibesarkan, Ade ketemu sesepuh dari Karawang Abah Warsan dan saat itu merintis kembali serta berguru didaerah kampung Tonjong, Karawang selama 2 tahun.
Antara Bekasi- Tanjungpriok-Jembatan Merah-Tanah Abang, tempat kerja ade cari kehidupan sehari-hari, sampai-sampai preman kelas kakap Hercules penguasa Tanah Abang, menyebutnya Sicabe Rawit.
Pada tahun 2009, Ade mulai menjajal keberanian hatinya tertarik padap sang primadona desa, seorang mojang geulis asal kampung padakembang. Menurutnya, karena untuk mendapatkan gadis tokoh setempat, harus berhadapan dengan kumbang-kumbang jantan yang mengelilingi dan punya hasrat memetik bunga desa ini.
Dasar sudah jodoh, ternyata!! Adelah mendapat predikat Sang Juaranya, Dan dari perkawinannya dikaruniai 2 orang putra, yang besar 7 tahun diberi nama Muhamad Dhafa Anugrah baru memasuki kelas satu sekolah dasar dan yang kedua 5 tahun diberi nama Andhika Dwi Praja baru masuk TK.
Ai Pupung Primayanti SPd, istrinya mengajar sebagai tenaga honorer di MTs. Al’ Ichlas Padakembang, namun karena seorang pengajar, mendapat tambahan honor dari sertifikasi dan invasing dari Kemenag, hanya saja diberikan setiap tiga bulan sekali.
Tersentuh merawat anak yatim dan para jompo, keluarga kecil Ade Heryadi (sikeling), bukan karena punya atau kelebihan harta, lihat saja sambil menatap penulis, keadaan keluarga saya, karena faktor lingkungan disekitar rumah tinggalnya bernaung.
Anak yatim-piatu yang jadi asuhannya boleh dikata satu Rt&Rw, sudah rumahnya tidak layak huni, mereka juga tak punya penghasilan tetap, sebagai buruh bila ada yang nyuruh, sebagai pedagang makanan ringan seperti bala-bala dan lainnya dari orang lain, sudah jelas pendapatannya sangat minim dan tidak akan mencukupi, keadaan seperti inilah yang mengusik dan luluhkan hati, ungkap ade.
Memang ada pejabat pemkab yang memberi saran untuk membuat Yayasan Anak Yatim, namun permintaan itu ditolaknya, bukan apa-apa yang jelas bagi para hartawan, ya orang berada yang punya kelebihan rezeki duniawi, ada bagian rezeki anak yatim untuk disantuni, hal inilah yang harus dipahami mereka.
Walaupun tak banyak, masih bisa dihitung jari, ada juga pejabat dari pemkab yang sudah terusik dan biasa menyantuni anak-anak yatim setiap bulannya disini yang diurusnya, dan satu keinginan anak-anak yatim tersebut ingin semuanya terangkum, agar dapat berpendidikan sampai ke perguruan tinggi, bila memungkinkan, minimal sampai lulus sekolah menengah atas dan dapat merawat para jompo.
Bilamana ada pihak dari luar wilayah kabupaten yang ingin menjadi donatur, bisa langsung menghubungi kami atau melalui tlp seluler 085323999744 atas nama Ade Hernayadi anggota satuan satpol pp kabupaten Tasikmalaya. ***Iwan Singadinata