Bekasi, media tindak.com----Tahun 2020 lalu, bagian sarana dan prasarana Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk membangun toilet dan gedung yang sifatnya swakelola untuk sekolah SMAN/SMKN se Jawa Barat
dalam lingkup Disdik ke seluruh KCD yang ada. Termasuk Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah 3 Bekasi guna melengkapi sarana fisik setiap sekolah.
Salah satu sekolah yang mendapat bantuan cukup besar yaitu SMAN 7 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Hingga hari ini, sudah lewat tahun anggaran belum selesai, katanya ada sekitar 8 orang yang bekerja untuk merampungkannya. Ketika Tindak. com monitoring ke sekolah ini, tak seorang pun yang bisa memberi keterangan, sehingga tidak jelas siapa pimpinan kegiatan proyek bangunan ruang kelas baru ini yang berbiaya lebih satu miliar.
Berulang kali ke sekolah ini selalu gagal menemui pimpinan proyeknya, yang lazim bila proyek swakelola ditangani oleh Komite Sekolah tersebut. "Gak tahu kami siapa pimpronya pak, kami hanya bekerja di sini, ujar para tukang yang ada di sekolah tersebut. Senin(11/1/21)
Belum rampungnya bangunan ini, patut dipertanyakan, kenapa?
Hasil monitoring selama ini, tukang berhenti karena pencairan dana tersendat sendat secara bertahap. Sehingga pihak sekolah mengalami kesulitan untuk mendahului atau menalangi dananya agar pembangunan berjalan lancar sebagainana lazimnya proyek pemerintah.
Pihak terkait di Dinas Propinsi Jawa Barat wajib bertanggung jawab atas belum selesainya bangunan sekolah ini. Pihak sekolah pun jangan menutupi atau tertutup kepada pers bila ada kendala lapangan, mengingat hal ini adalah proyek negara dalam rangka melengkapi sarana dan prasarana belajar untuk siswa, " ujar Johannes, ketua LSM Garuda saat dimintai tanggapannya. Komite sekolah harus transparan, tambahnya.**AP