Maros, media tindak.com---- Adanya dugaan pembunuhan seorang laki-laki atas nama Sangkala di Sebuah gubuk miliknya, (24/09/2020).
TKP (Tempat Kejadian Perkara) di Dusun Moncong Jai ,Desa Rompe Gading Kecamatan Kenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Adapun kronologis kejadian yang sempat di himpun tim media tindak, pihak keluarga menyampaikan pada jam 11.00 malam, korban meninggalkan rumah menuju kebun miliknya untuk menjaga tanaman kacang tanah miliknya dari hama babi. Namun naasnya pada jam 8.00 pagi, korban sudah di temukan oleh anak kandung laki-laki nya Fahrul dalam keadaan tidak bernyawa.
"Iye, saya di suruh mama saya untuk menyusul bapak karna biasanya jam 6.00 sudah ada dirumah. Tapi ini sudah hampir jam 8.00 belum juga datang. Akhirnya saya menyusulnya dan menemukan Bapak saya sudah tergeletak di atas pondok tak bernyawa, dan di tutup selimut yang rapi, senter dan barang milik bapak saya tersimpan sangat rapi seolah -olah tidak ada kejadian apa-apa," ucap Fahrul.
"Saya pun bergegas pulang ke rumah melaporkan kejadian ini kepada semua keluarga terutama mama saya tentang luka di kepala, dan lehernya juga terdapat memar. Dan ada bekas tusukan benda tajam di kemaluannya" tambahnya sembari bersedih. Mengetahui hal itu keluarga korban langsung melaporkan ke Polsek setempat.
"Sangat di sayangkan, saya beserta keluarga kecewa, lantaran yang datangpada saat evakuasi korban cuman Bhabinkamtibmas ( Husain). Kapolsek dan anggota yg lainnya katanya berhalangan pada saat di Hubungi," ujar Nurbaya isrti korban.
Nurbaya pun menambahkan, bahwa kasus dugaan pembunuhan suaminya itu belum ada titik terang.
"Selama kurang lebih dua bulan, saya terus menunggu hasil penyelidikan dari Polsek setempat namun tak ada tanda -tanda atau Titik terang untuk mengungkap motif kematian suami saya. Sehingga kami kami melimpahkan ke Polres mmaros beberapa hari yang lalu," tutupnya.
Terpisah, kasat Reskrim Polres Maros(IPTU RUSLI) saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan kasus ini.
"Baru saya tau beberapa hari lalu setelah pelimpahan dari Kapolsek ke polres. Namun begitu, saya bersama Kanit dan anggota , akan menindak lanjutinya" ujar Iptu Rusli (25/12/2020).
"Insyaallah secepatnya saya akan perintahkan anggota untuk turun olah TKP kembali. Karena Kanit saya juga masih di Djogja ada tugas negara namun setelah pulang mereka langsung ke TKP," katanya.
Terpisah, sesuai jadwal yg sudah di rencanakan sebelumnya ,Rabu 30/12/2020 ,kanit Reskrim (IPDA MUKHBIRIN)
Terpisah, Ipda Mukhbirin bersama tujuh orang anggotanya melakukan olah TKP dan di lanjutkan introgasi kepada keluarga korban dan saksi untuk membantu pengembangan penyelidikan.
"Dan jika diperlukan nantinya kita akan lakukan otopsi" kata kanit, Rabu (30/12/2020).
Namun untuk anggaran otopsi saya belum bisa berikan penjelasan secara detail. Namun hal ini akan saya bicarakan pada pimpinan dan semua pihak lain jika itu anggap perlu," tambahnya.
Kanit menambahkan, untuk introgasi, seharusnya di lakukan di kantor namun untuk mempermudah dan mempercepat proses penyelidikan keterangan dari saksi dan kerabat korban itu, harus lakukan di rumah ini. jika semua keluarga sepakat.
"Juga menjadi pertimbangan kami, jika hari ini kami periksa di kantor , kasihan juga karna jarak tempuh dari sini ke polres sangat jauh. Disamping itu, kami juga terlanjur di TKP apalagi ini sudah sore, jadi kami dengan keluarga korban sepakat untuk kali ini di introgasi di rumah korban saja setelah olah TKP. Ada pun nanti, jika di perlukan keterangan lanjutan kita ambil di polres," kuncinya.**M.Said mattoreang*