Sinjai,Media Tindak.com--_Pekerjaan talud yang terletak di jalan penghubung Munte-Boto Lempangan ambruk sehari setelah pekerjaan itu selesai.tim Badan Peneliti Aset Negara.yang berkunjung di lokasi kejadian menduga adanya kelalaian di dalam pengerjaan,Rabu (25/11/2020).
M.Said,selaku tim peneliti di Badan Penelitian aAset Negara Lembaga Aliansi Indonesia ( BPAN LAI SULSEL),yang di dampingi MEDIA.
Menurut Said, pekerjaan itu ada unsur kelalaian. Sebab,tempat yang memiliki kemiringan terjal dan berdiri tegak langsung di talud begitu saja ,tanpa ada pancang sebelumnya , padahal tanah di sekitar nya jelas labil , karena dari pinggiran sawah .
"Seharusnya ini di buat secara bertingkat ,dan buatkan pancang beton karna tanah labil karena di sekitar bangunan itu di .sekililngnya sawah,kaki pondasi harus di buat lebih keras agar pondasi tidak mudah amruk,"ucap Said.
Said juga sangat menyayangkan anggaran begitu besar Rp15.711.736.000 Namun kualitas sangat nihil.
Ditempat yang sama,salah satu warga yang enggang di sebut namanya, juga menuturkan hal serupa,"betul,selain dari terjal dan tegak,tanah nya juga labil pak"ucapnya.
Terpisah,pengawas lapangan saat ditemui di depan kantor Desa bonto LEMPANGAN dan hendak dipertanyakan tempat dan kronologis kejadian itu, terkesan menyembunyikan alias tidak transparan, pasalnya pihaknya seolah-olah tidak mengetahui tempat kejadian itu, padahal dirinya adalah pengawas, karena pada saat media membuntuti nya mereka berada di area bangunan ambruk. Saat Berita ini di turunkan pihak pelaksana dan konsultan pengawas belum bisa di konfirmasi.***Mattoreang